Friday, February 6, 2009

Sang Malaikat Kecil telah Menyelesaikan Tugasnya

______________________________________________________________________________________

Sang Malaikat Kecil telah Menyelesaikan Tugasnya
Kisah nyata tentang kehidupan gadis kecil yang bernama Olivia
________________________________________________________________________

Pengantar Redaksi: Dalam terbitan Warta RC minggu lalu dimuat suatu ucapan belasungkawa atas berpulangnya Olivia Laurencia, 10 tahun, keponakan dari Jelly Lim, anggota Dewan Paroki Regina Caeli. Banyak Warga RC yang menyempatkan diri melayat di rumah duka ikut menitikkan air mata tapi sekaligus diteguhkan iman mereka mendengar kisah hidup Olivia yang berjuang melawan penyakitnya sejak usia satu setengah tahun. Berikut adalah kesaksian yang ditulis oleh salah seorang kerabatnya. Semoga kesaksian ini membawa kita pada permenungan yang mendalam tentang makna hidup kita masing-masing.
______________________________________________________________________________________


Tiga Juli 1999, tangis bayi memecah kesunyian. Sang bayi mungil lahir ke dunia membawa kebahagiaan bagi pasangan Jimmy dan Aiwan. Kulit putih kemerah-merahan, mata yang sungguh indah, bahkan ia memiliki bobot tubuh yang cukup besar dibandingkan ukuran normal bayi yang baru lahir. Semua orang yang melihat memuji sang bayi cantik yang kemudian diberi nama Olivia Laurencia dengan nama kecil Ping Ping ini. Yah, ini adalah mahakarya yang sungguh indah dari Tuhan bagi keluarga muda itu.
Sang bayi mungil tumbuh cepat dan makin cantik dari waktu ke waktu. Babak baru kehidupannya dimulai ketika umur satu setengah tahun. Saat anggota keluarga yang lain melihat adanya kelainan penglihatan pada Oliv kecil, segera mereka memeriksakannya ke dokter. Bagaikan disambar petir mereka harus menerima kenyataan bahwa Olivia divonis menderita kanker mata, atau istilah kedokterannya penyakit Retina Blastoma. “Biasanya untuk penyakit begini umurnya paling sekitar 2 tahun lagi,” demikian kata sang dokter yang terus terngiang-ngiang di ingatan orangtuanya.

Bergelut dengan Pengobatan

Berbagai pengobatan mulai dijalani, bahkan pengobatan sampai ke luar negeri. Dokter menyarankan agar bola mata kiri yang terkena kanker segera diangkat. Namun sang papa bersikeras untuk tidak mengambil jalan itu. “Dia seorang anak gadis, bagaimana dia menghadapi hidupnya kelak dengan mata palsunya. Jalan ini juga tidak bisa menjamin 100% sel kanker itu hilang begitu saja. Mata dia sungguh indah, semua orang juga mengakuinya,” berontak sang papa. Akhirnya dipakailah cara kemotherapy untuk mematikan sel-sel kanker yang telah tumbuh itu. Saat sang putri kesayangan teriak menahan sakit yang dideritanya, sang papa tidak kuat menerima kenyataan itu bahkan ia membenturkan kepalanya sendiri ke dinding

Menurut pengakuannya meski sudah dibaptis dan menjadi pengikut Kristus, Jimmy dan Aiwan belum menjadi pengikut Kristus yang sesungguhnya. Untuk pergi ke gereja pun kadang masih agak ogah-ogahan. Tepatnya hanya menjadi umat yang biasa-biasa saja. Dalam mimpinya suatu malam Jimmy didatangi oleh malaikat yang membawa sebuah maklumat berisi hanya satu kata ‘BAPTIS’. Setelah menceritakan kepada saudaranya, saudaranya itu memberikan masukan “baptis berarti kamu mesti bertobat!”. Sambil tetap menjalani pengobatan, kondisi Olivia mengantar papa dan mamanya lebih rajin dalam berdoa dan mengikuti persekutuan. Mereka lebih berpasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Bapa. Mereka bertumbuh dalam iman di tengah penyakit yang diderita Olivia.
Di sela-sela kesibukan mengurusi pengobatan Olivia, Allah mendatangkan penghibur di keluarga ini. Seorang anak pemberian Tuhan hadir di tengah mereka. Sang adik kecil itu kemudian diberi nama Yohanes Natanael. Setidaknya ini adalah suatu penghiburan di tengah kesedihan mereka.
Olivia sempat menjalani dua kali kemotherapy yang membuat kondisi fisiknya drop. Saat ia drop dan trombosit dalam tubuhnya turun, sang papa dan pamannya dengan kondisi was-was musti siap mengantri sepanjang hari untuk mendapatkan bantuan darah di PMI. Demikian sepanjang hidupnya Olivia menjalani pengobatan. Biasanya setelah therapy ia mengalami kerontokan rambut hingga botak sama sekali. Dengan fisik yang demikian Olivia tidak pernah merasa rendah diri. Ia tetap menjadi anak yang periang. Bahkan di sekolah ia termasuk salah satu murid yang memiliki prestasi yang cemerlang. Seluruh keluarga besar sangat menyayangi dan memberi perhatian penuh kepadanya. Saat ilmu kedokteran sudah angkat tangan dan hanya memberikan harapan kosong atas kesembuhannya, seluruh keluarga tidak berputus asa. Berbagai pengobatan alternatif dijalani. Pantangan-pantangan makanan selalu dituruti oleh gadis kecil ini. Obat-obatan dari berbagai bentuk dan rasa yang sungguh merusak indra pengecapan juga dilahap dengan pasrah.

Membawa kepada Kristus

Dalam kondisi demikian, Oliv kecil sungguh bergantung pada Tuhan Yesus. Setiap pagi saat jam dinding baru menunjukkan pukul 04.00, bagai jam weker Olivia membangunkan orangtuanya untuk mengajak doa pagi. Ketika melihat papanya bersedih hati, Olivia selalu berujar “Smile”. Dengan polosnya Olivia berujar dan mengajarkan papanya “Dalam masalah apa pun kita harus selalu smile.” Imannya kepada Yesus itu membuat ia boleh dibilang tak pernah mengeluh soal penyakit yang dideritanya. Ia bahkan tak pernah menangis karena penyakit itu.

Iman Olivia ini menghantarkan sang kakek, nenek, om, tante yang belum mengenal Kristus menjadi orang-orang percaya. Ketegaran Olivia membuat mereka semua merasakan bahwa Yesus sungguh ada bersama Olivia. Hal itu pula yang kemudian mendorong keluarga besarnya semakin berpasrah pada Yesus. Bahkan mereka kemudian terjun aktif dalam kegiatan rohani di lingkungannya. Sungguh inilah karya besar yang ditinggalkannya.

Bulan-bulan terakhir menjelang ajalnya ia menunjukkan kasihnya yang luar biasa kepada keluarganya, terutama kepada adik kecilnya. Ia berujar kepada sang mama “Kan Oliv mau jadi peri yang baik hati”. Natal dan malam Tahun Baru 31 Desember 2008, meskipun menahan sakit kepala yang belakangan selalu menyerangnya, ia berusaha tetap ceria. Saat acara tukar kado bersama jemaat Gereja, ia juga masih selalu bercanda dengan semua orang. Beberapa hari kemudian, 4 Januari 2009, saat sakit kepala yang semakin parah dan disertai dengan muntah-muntah, keluarga memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Semakin lama kondisi fisiknya semakin parah. Tubuhnya bahkan sudah sulit untuk menerima asupan makanan. Hal yang ditakutkan pun terjadi. Hasil MRI menunjukkan sel kanker yang sudah membutakan mata kirinya telah menjalar sampai ke otak bahkan ke seluruh tubuhnya.

“Terimakasih Tuhan Yesus”
Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemas dan tertidur. Saat ia terbangun, kesakitan yang sungguh luar biasa dialaminya. Ia hanya bisa berteriak, “Aduh sakit, sakit sekali Tuhan…”. Sang mama yang tidak kuat melihat penderitaan putrinya mengatakan, “Kalau sakit sekali, menangis saja Oliv,” tapi anak ini sungguh kuat. Dia tidak pernah mau menangisi kesakitannya. Orang tuanya kembali dikuatkan dan diajarkan untuk tetap tegar dalam segala masalah, walaupun itu tidak mengenakkan. Kesakitannya semakin memuncak, bahkan obat penahan sakit yang diberikan dokter sudah tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu. Dua malam menjelang ajalnya, Oliv yang bulan Juli mendatang genap berumur 10 tahun berdoa penuh iman. “Terima kasih Tuhan atas kasih karuniaMu, Oliv percaya Oliv sudah sembuh, Oliv sudah dipulihkan. Tidak ada satu penyakit apa pun di badan Oliv, dari ujung rambut sampai ujung kaki Oliv, karena sudah Engkau tebus di kayu salib. Tuhan berkati Oliv, Tuhan ampuni semua dosa Oliv, terima kasih Tuhan, Haleluya, Amin...” Sebuah doa yang sungguh indah dan penuh makna. Doa seorang anak yang sungguh mencintai dan mengimani Yesus.

Saat malam terakhir ia bahkan sempat meminta sang papa yang memang sangat dekat dengannya untuk memeluk, menurunkannya dari ranjang pasien dan memangkunya. Dia meminta kepada semua orang dan keluarga yang mengunjunginya untuk senantiasa berdoa dan mendoakannya sepanjang malam itu. Detik-detik maut semakin mendekatinya. Dalam kesakitan yang sudah tidak tertahan, kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya “Sakit sekali ya Tuhan, Oliv sudah tidak tahan lagi…” kemudian kepalanya jatuh terkulai sambil berucap “Trima kasih Tuhan Yesus” . Kemudian ia sudah tidak sadarkan diri, tubuhnya mulai kejang-kejang. Saat sang papa membisikkan ke telinganya “Papa merelakan Oliv pergi, karena papa percaya di surga penuh damai sejahtera dari pada di dunia dengan menanggung penderitaan. Saat Oliv bertemu dengan Yesus dan Yesus ingin memegang tangan Oliv, segeralah sambut tangan-Nya. Selamat jalan Oliv kami semua merelakan Oliv.” Dalam kondisi yang sudah ‘koma’ Olivia meneteskan airmata.

Sesaat setelah itu, bergantian istri pendeta memegang tangan Oliv sambil membisikkan di telinganya, “Kalau Oliv sudah bertemu Tuhan Yesus, Oliv genggam kencang tangan tante yah.." Dalam keadaan ‘koma’ itu ia benar2 menggenggam tangan itu dan tak lama kemudian Oliv kecil pun pergi untuk selamanya dengan perlahan, tenang dan damai. Dua belas Januari 2009, pukul 15.45.

Tugasnya sudah selesai

Kedua orang tuanya tentu sedih dengan kepergiannya. Tapi mereka mengimani bahwa Olivia sudah bahagia di surga selamanya. Mereka berusaha menahan tetesan airmata dan merelakan kepergiannya. Mereka berusaha meneladani apa yang selalu dikatakan Olivia selama hidupnya, bahwa “Segala sesuatu ada waktunya; selalu tersenyumlah dalam segala hal; tetap kuat dan tegar dalam pergumulan; berserah dirilah kepada Tuhan Yesus, karena Dia akan memberikan jalan terbaik dan selalu mengasihi kita”.

Jasadnya sudah terbaring kaku, tapi ia terlihat seperti hanya tertidur. Semua pelayat yang melihat, memuji Olivia bagaikan peri kecil cantik yang tertidur pulas. Wajah dan kulitnya putih bersih. Bibir kecilnya menyunggingkan senyum kecil bahagia. Salah satu mata yang tadinya agak cekung karena sel kanker sudah menggerogoti dan membutakan mata kirinya bahkan terlihat normal kembali. Ia benar-benar seperti tertidur. Semua mengimani, saat ajal menjemputnya Tuhan terlebih dahulu memulihkan fisiknya. Keluarga besarnya juga mengimani bahwa Olivia adalah penolong yang diberikan Tuhan di tengah-tengah keluarga mereka. Melalui sakit yang dideritanya satu persatu anggota keluarga besarnya bertobat dan menerima Kristus. Tugas malaikat kecil ini sudah selesai, maka ia kembali dipanggil Bapa ke surga.

Bahkan saat pemakamannya, di tengah-tengah cuaca yang sepanjang hari dipenuhi hujan deras, ketika kebaktian pamakaman dimulai, dan ketika sang pemimpin Ibadat menyerukan “Semoga prosesi pemakaman ini diliputi dengan cuaca cerah… Tuhan, walaupun kami tidak dapat melihat dengan mata kami tapi kami yakin Tuhan hadir di tempat ini,” detik itu juga, gemuruh guntur berbunyi seakan langit menjawab. Dan hujan yang sepanjang hari menyelimuti bumi, seketika berhenti. Semua yang menghantar ke pemakaman ini dengan tertegun berujar dalam hati, “Sungguh ia benar-benar dikasihi Tuhan”.

Segalanya berjalan lancar, kepergian sang malaikat kecil bahkan didoakan dan dihantar oleh beratus-ratus pelayat. Walaupun Olivia sudah tidak ada di dunia, tapi karyanya dalam dunia sungguh selalu akan dikenang. Karena bukan diukur dari berapa lama kita tinggal di dunia, tetapi seberapa berartinya hidup yang kita jalani.

Selamat jalan Olivia, doa kami menyertaimu selalu. Dan kami percaya, engkau juga senantiasa mendoakan kami dari sana. (sanz)

Behind the Line :
renungan ini asalnya dari mailing list SSK silahkan mengirimkan email ke : Sahabat_Seiman_Kristen-subscribe@yahoogroups.com untuk berlangganan

Komentar dan masukkan anda sangat saya harapkan. Leave comment please for my post.. Thx a lot

Masukkan email anda untuk berlangganan artikel dari Blog ini


TRANSLATE TO ENGLISH

Jaga Hati


Khotbah Pastor Jonathan Setiawan
Pendahuluan:

Baca Amsal 4:20-27 !!!
23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. 25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. 26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. 27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

Ketika saya berdoa untuk mempersiapkan Firman Tuhan minggu ini, saya rasakan Roh Kudus mau saya berbicara JAGA HATI !!! Ada banyak hal yang terjadi hari-hari ini di sekeliling kita, yang kalau kita tidak jaga hati kita bisa emosi, kita bisa marah, dan akhirnya kita buat keputusan-keputusan yang salah yang membuat situasi dan kondisi tambah kacau dan berantakan.

 Masalah Keluarga: Suami kerja seharian muter cari order, panas-panas tetap jalan, semua relasi sudah dihubungi, tapi tetap saja tidak dapat apa-apa. Sore harinya pulang ke rumah dengan badan yang sudah capek plus hati yang sedang sumpek. Kalau tidak jaga hati, maka jadi ‘sensi’. Dalam keadaan seperti itu, pulang ke rumah melihat rumah kotor, masih belum dibersihi; dia tidak tau kalau istrinya siang itu tiba-tiba ditelepon oleh keluarganya bahwa orang tuanya sedang sakit. Jadi dia buru-buru pergi dan baru pulang, belum sempat memberesi rumah. Sang suami yang sedang ‘sensi’, tidak mau tau dan tanpa tanya, langsung menyemburkan semua amarah dan caci maki sama istrinya (Kamu bisanya ngabisin duit aja, nggak tau susah orang cari duit, urusan rumah nggak becus). Istri yang tidak merasa berbuat salah, juga balas mengata-ngatai suaminya (Daripada kamu nggak becus ngurus kerjaan, 10 tahun aku kawin sama kamu, aku dapat apa. Tau begini aku milih kawin sama si Andi, sekarang aku pasti sudah jadi orang kaya). Dua-dua sama-sama tidak jaga hati, akibatnya bukan bertambah baik tapi bertambah runyam. Jadi dengarkan nasihat Firman Tuhan hari ini: Jaga hati!

Kalau kita tidak bisa jaga hati, kita bukannya membuat situasi dan kondisi bertambah baik, tapi pasti akhirnya bertambah parah. Coba katakan pada sebelah anda: Jaga hati!


Isi:

1. Kalau tidak bisa jaga hati, maka kita bisa kehilangan anugerah.

a. Banyak orang tidak bisa berhasil dalam hidupnya (keluarga, pekerjaan, bisnis, studi, dst), bukan karena dia orang bodoh, akan tetapi karena dia tidak bisa menjaga hati. Kalau kita tidak bisa menguasai hati kita, maka kita akan dikuasai oleh hati kita.

 Kita tidak bisa menguasai emosi kita, kemudian hubungan kita dengan pelanggan lama rusak, dan akhirnya kita sendiri yang rugi.
 Kita tidak bisa menguasai hati dan emosi, kita berkelahi dengan pasangan kita atau orang tua atau anak kita, akhirnya kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita.
 Kita tidak bisa menguasai hati, kita kompromi dengan dosa dan kita korupsi uang perusahaan, sehingga kita dikeluarkan dari pekerjaan kita.
 Kita tidak bisa menguasai nafsu seks kita, akhirnya kita terjebak dalam pergaulan bebas, kita hamil di luar nikah, kehilangan keperawanan dan keperjakaan kita, akhirnya hidup kita kacau balau.

Ada banyak orang gagal yang sebenarnya pandai, tapi karena tidak bisa menjaga hatinya, akhirnya dia banyak sekali kehilangan berkat dan anugerah Tuhan. Semua yang sudah dipercayakan Tuhan kepadanya akhirnya hilang kembali. Penyebabnya sederhana: KITA TIDAK BISA MENJAGA HATI KITA.





b. Contoh 1: KAIN – Kejadian 4:3-8 (Tidak bisa mengendalikan emosi).

3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; 4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, 5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. 6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." 8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.

Karena iri hati, korban persembahannya tidak diterima, sedangkan korban persembahan adiknya diterima, Kain menjadi panas hati. Dia sudah diperingatkan Tuhan: “dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Tapi sayang sekali, ia tetap tidak bisa menjaga hatinya, emosinya meluap-luap dan akhirnya dia buat perencaan keji dan dia bunuh Habel. Itulah pembunuhan pertama di muka bumi ini. Dan karena dia tidak bisa menguasai hatinya, dia kehilangan anugerah Tuhan, dia kehilangan adiknya sendiri, bahkan dia kena kutuk.

Applikasi: Kadang-kadang kita juga begitu.
Masalah Keuangan: Dalam kondisi seperti sekarang ini ketika BBM naik, saya menyadari ada banyak dari kita yang cukup merasakan dampaknya. Ngisi bensin aja yang biasanya Rp 100.000,- tiba-tiba saja jadi 2 kali lipat Rp 200.000,-. Semua kebutuhan pokokpun ikut naik. Sewa rumah juga tidak ketinggalan. Apalagi yang namanya bunga bank, ikut-ikutan jadi tinggi, padahal kita punya rumah karena KPR, bahkan bisnis yang kita jalankanpun dari kredit bank. Setiap bulan kita dikejar dengan pembayaran yang semakin tinggi dan kebutuhan hidup yang semakin besar, tapi pemasukan kita tetap sama malah berkurang.

Dalam keadaan yang seperti ini, kalau kita tidak dewasa rohani dan tidak jaga hati, kata-kata yang keluar dari mulut kita akan jadi negatif, banyak omelan dan sungut-sungut, pelayananpun mulai mundur, begitu ada hal yang tidak enak sedikit, kita langsung marah-marah dan melampiaskan emosi kita. Supplier kita yang mendesak supaya hutang kita cepat dibayar, kita marah-marahi dengan penuh kejengkelan sampai terjadi pertengkaran dan kesalahpahaman besar. Akibatnya sejak saat itu hubungan kita putus dan kita sendiri yang rugi – tidak bisa jualan barang merek itu lagi, kalaupun mau jualan harus membangun hubungan yang baru lagi, bahkan seadainya tetap berhubungan dengan mereka, suasanya sudah kaku dan serba tidak enak.

Oleh karena itu, hari ini Firman Tuhan mengingatkan kita: JAGA HATI!


c. Contoh 2: Simson – Hakim-hakim 16:16 (Tidak bisa menjaga hatinya terhadap godaan).

16 Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. 17 Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain." 18 Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota orang Filistin, katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin itu kepadanya sambil membawa uang itu. 19 Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya. 20 Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. 21 Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.


Simson ini adalah orang yang diurapi Allah, punya kekuatan luarbiasa, dia hancurkan ribuan tentara Filistin dengan rahang keledai, dia bertarung melawan singa dan dikalahkannya singa itu. Simson adalah orang yang luarbiasa. Kelemahannya adalah ia tidak bisa menjaga hatinya terhadap godaan. Simson jatuh hati dengan seorang perempuan bernama Delila. Dan ay 16 berkata: setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, segala rahasia hatinya.

Karena dia tidak jaga hati tetap kudus, tetap benar di hadapan Tuhan itu, akhirnya dia menyerahkan kekuatannya pada seorang perempuan dan Tuhan meninggalkan dia. Orang Filistin berhasil menangkap dia, kedua matanya dicungkil, ia dibelenggu dan dipenjara, bahkan dia menjadi bahan olok-olok. Dia kehilangan anugerah dan urapan Tuhan karena dia tidak bisa menjaga hatinya.

Aplikasi 1: Anak muda – Bayangkan ada berapa banyak anak muda tidak bisa menjaga hatinya waktu pacaran. Kita biarkan pikiran kita dipenuhi dengan imajinasi-imajinasi yang tidak kudus. Bahkan kita suka melihat gambar-gambar porno dan film BF. Semuaitu sama seperti Delila yang merengek-rengek berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dan kalau anda biarkan suatu saat saudara akan merasakan perasaan Simson, anda tidak dapat lagi menahan hati dan akhirnya anda jatuh dalam dosa. Setelah itu anda jatuh semakin dalam dan semakin dalam dan semakin dalam. Sampai akhirnya anda undur dari pelayanan, saudara kehilangan cinta mula-mula, engkau kehilangan mahkotamu, engkau akhirnya harus menikah dalam keadaan yang sangat memalukan. Alasannya sederhana: Kita tidak bisa jaga hati.

Aplikasi 2: Suami Istri – anda sudah menikah dan punya istri yang cantik dan keluarga anda bahagia. Memang kadang terjadi pertengkaran, tapi semuanya terkendali dan berjalan dengan lancar. Akan tetapi tanpa sepengetahuan istri kita, kita mulai sering mengijinkan pikiran-pikiran kita tentang wanita lain terus menggoda kita. Teman kita waktu SMA dulu, mantan pacar dulu waktu kuliah, sekreteris kita, atau wanita yang baru saja kita kenal dan cantiknya luarbiasa. Sampai akhirnya sedikit demi sedikit kita terseret dan semakin dalam sampai akhirnya kita punya affair dengan wanita itu. Dan setelah beberapa waktu rahasia kita terbongkar dan seseorang memberitahu istri kita. Istri kita kalab, terjadi pertengkaran besar, sampai akhirnya pernikahan kita hancur berantakan. Kita kehilangan anugerah kebahagiaan dalam pernikahan kita – Kenapa? Sederhana: Kita tidak bisa jaga hati. Itu Sebabnya hari ini Firman Allah sekali lagi menasehati kita: Jaga Hati !!!

Applikasi 3: Masalah Sekolah – Di sekolah ada test, kita sudah belajar semalaman tapi tetap saja tidak bisa mengerjakan, akhirnya kita dapat nilai jelek. Belum lagi kita dapat tugas banyak sekali dan harus dikumpulkan beberapa hari lagi. Bukan itu saja, teman yang duduknya di belakang kita usil banget nggangguin kita plus dosennya ngajarnya nggak karu-karuan. Waktu pulang ke kos dalam keadaan yang luarbiasa lelah, kita maunya segera istirahat, tapi teman kita di kos nyalain lagu rock kenceng sekali (Rocker juga manusia). Kita sudah nggak kuat lagi, lupa jaga hati dan langsung emosi naik, kita marah-marah sama teman kita. Teman kita yang merasa tidak salah balas marah ganti. Akhirnya kita berkelahi sama dia. Hubungan persahabatan kitapun menjadi rusak, kita rugi sendiri karena kita tidak bisa menjaga hati. Itu sebabnya Firman Allah berkata: Jagalah hatimu dengan segala kewasapadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

d. Kalau kita tidak menjaga hati, aliran air kehidupan itu bisa berubah tercemar menjadi aliran air dosa, kecemaran, dan kematian. Kalau keadaan hati seperti ini kita biarkan terus-menerus, lama kelamaan hati kita juga akan mengalami perubahan sampai ada orang yang punya hati penipu, pezinah, koruptor, dst. Menipu bukan lagi masalah, seudah menjadi makanan sehari-hari. Berhubungan seks di luar nikah tidak masalah, sudah kerap dilakukan. Korupsi atau menyuap menjadi suatu hal yang dengan mahirnya kita lakukan. Berjudi menjadi seperti kegiatan sehari-hari.






Dan perasaan berdosa melakukan hal-hal tersebut rasanya sudah hilang jauh dari hidup kita. Kita dengarkan khotbah yang seperti inipun, kita tidak merasa bahwa kita perlu berubah dan kita tenang-tenang saja. Hati-hati kalau sampai anda mengalami keadaan seperti itu. Cepat-cepat bertobat dan minta ampun sama Tuhan. Minta roh yang takut akan Tuhan menguasai kembali hati kita. Tinggalkan dosa dan sungguh-sungguh berubah. Kalau kita berjalan di jalan yang sesat seperti itu, akhirnya kita akan mengalami kehancuran dalam hidup kita.

Bagi saudara yang belum terlalu jauh, dengarkan nasihat Firman Allah hari ini: Jaga Hati tetap benar, kudus, setia, taat, lurus maka anugerah Allah akan turun dan berkat Tuhan melimpah dalam hidup kita.


2. Kalau kita bisa jaga hati, kita lebih dari orang-orang yang menang.

a. Baca Amsal 16:32 !!!

32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

b. Orang yang merebut kota adalah seorang pemenang. Alkitab mengatakan bahwa kita ditentukan untuk menjadi lebih dari pemenang. Pertanyaannya bagaimana cara kita menjadi orang yang lebih dari pemenang? Jawabannya jelas – JAGA HATI !!!

c. Baca 1 Samuel 30:1-6 !!!

1 Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan dibakar habis. 2 Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya. 3 Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. 4 Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis. 5 Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. 6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

d. Saat itu Daud mengalami situasi yang sangat genting. Meskipun dia tidak salah, bahkan istrinyapun ikut ditawan, tapi rakyat yang telah pedih hati itu tidak mau tau dan mengatakan hendak melempari dia dengan batu.

Situasi Daud saat itu sangat tidak mudah. Dia sendiri dalam keadaan yang lemah, sekarang pengikutnya mau menghancurkan dia. Apalagi orang-orang ini adalah orang-orang yang dulunya dia temui di Gua Adulam. Merekalah orang yang dikejar-kejar hutang, pembunuh, orang yang sakit hati, orang yang tidak karu-karuan, dan tidak punya masa depan. Daud menampung mereka, memelihara mereka, mencukupi segala kebutuhan, mengajar, melatih, membentuk dan memuridkan mereka sampai menjadi orang-orang yang cakap berperang. Tapi di saat yang kritis justru mereka berbalik menyerang Daud.

Daud punya 1001 alasan untuk terpancing emosi dan ganti membalas orang-orang tersebut. Tapi kalau Daud lakukan itu, ada 2 kemungkinan: Pertama – Daud kalah dan mati; Kedua – kalaupun dia menang, dia akan kehilangan semua orang-orang yang sudah dia didik selama itu.

e. Tapi luarbiasanya Daud bisa menjaga hatinya – dengan cara bagaimana? Dia menguatkan kepercayaannya / imannya / hatinya kepada Tuhan Allahnya. Dia jadikan Tuhan sumber kekuatannya dan karena itu dia bisa menyadarkan kembali orang-orangnya, bahkan mereka berperang bersama sampai akhirnya mereka kalahkan pasukan Amalek itu, mereka dapatkan kembali keluarga mereka, bahkan mereka membawa pulang banyak harta rampasan – DAUD LEBIH DARI PEMENANG KARENA DIA BISA JAGA HATI.





f. Applikasi:
 Suami, kalau engkau bisa menjaga hati saat istrimu tidak taat dan berkata yang tidak-tidak, engkau lebih dari pemenang.
 Istri, kalau engkau bisa jaga hati saat suamimu buat kesalahan dan mengecewakan engkau, engkau lebih dari pemenang.
 Karyawan, kalau engkau bisa jaga hati saat teman-teman sekerjamu mengajak korupsi dan mencuri uang perusahaan, engkau lebih dari pemenang.
 Pengusaha, kalau engkau bisa jaga hati dan tidak melakukan cara-cara bisnis yang kotor seperti yang dilakukan pengusaha lain, engkau lebih dari pemenang.
 Anak muda, kalau engkau bisa jaga nafsu dan kemurnian hidupmu sampai hari pernikahan, engkau lebih dari pemenang.
 Pelajar / mahasiswa, kalau engkau bisa melakukan tugas studimu dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, engkau lebih dari pemenang.

g. Kalau kita bisa jaga hati, kita tidak akan mengalami keruntuhan pada tembok-tembok kita. Sebaliknya, semakin lama semakin tinggi bangunan-bangunan keberhasilan yang kita bangun dalam hidup kita – keluarga kita tambah harmosnis, anak-anak kita sukses, pekerjaan kita maju, pelayanan kita bertumbuh, kehidupan rohani kita berbuah banyak dan nama Tuhan dipermuliakan.

h. Daud ini orangnya yang paling paham bahwa yang paling penting di hadapan Allah adalah HATI – manusia melihat apa yang di depan mata, tapi Allah melihat hati. Sampai-sampai sedemikian terkesannya Allah, maka Allah memberikan sebutan Daud: Orang yang berkenan di hatiKu (A Man after God’s own heart).

Di saat-saat akhir kehidupannya, Daud melakukan satu hal yang luarbiasa untuk Tuhan, yaitu: persiapan pembangunan Bait Allah. Dia tau bahwa Tuhan tidak mau dia membangun Bait tersebut, tapi anaknya, Salomo, yang akan membangun Bait Allah itu. Jadi dia mempersiapkan segala-galanya untuk keperluan Bait Allah tersebut.

Daud mempersembahkan sejumlah besar hartanya untuk pembangunan Bait Allah tersebut. Dan setelah dia mempersembahkan hartanya, dia mengajak seluruh pembesar dan rakyat untuk juga mempersembahkan persembahan bagi pembangunan Bait Allah itu. Pada waktu itu, semuanya dengan segenap hati, sukacita, ketulusan, dan kerelaan memberikan persembahan untuk pembangunan Bait Allah itu.

Waktu melihat itu semua, kemudian Daud berkata begini sama Tuhan. Baca 1 Tawarikh 29:17-19 !!!

17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita. 18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu. 19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."


Lebih dari persembahan itu sendiri, Daud berdoa dan meminta Tuhan supaya Tuhan memelihara kecenderungan hati umatNya yang demikian itu dan menujukan hati mereka kepadaNya. Daud sangat mengerti mengapa Tuhan memberkati dia luarbiasa – bukan karena dia orang hebat, bukan karena elok parasnya, bukan karena kemampuannya berperang, tapi karena hatinya. Itu sebabnya di akhir kehidupannya, dia berdoa supaya Tuhan memelihara hati orang Israel yang demikian itu sehingga mereka akan terus hidup dalam berkat dan anugerah Tuhan.








i. Hari ini saya mau berdoa sama Tuhan untuk anda semua seperti Daud berdoa untuk rakyatnya:
 Peliharalah hati yang kudus itu.
 Peliharalah hati yang tidak kompromi itu.
 Peliharalah hati yang tenang itu (Jaga hati, jangan emosian).
 Peliharalah hati yang tulus dan rela mempersembahkan sesuatu bagi Tuhan.
 Peliharalah hati yang lurus dan jujur.
 Peliharalah hati yang berkenan dan menyenangkan hati Allah.
 Dst

Maka saudara akan menjadi lebih dari orang-orang yang menang, sama seperti Daud, anda akan jadi orang yang berkenan di hatiNya, dan kita hidup dalam berkat-berkat Allah yang melimpah.


Penutup:

Jaga Hati !!!



Komentar dan masukkan anda sangat saya harapkan. Leave comment please for my post.. Thx a lot

Masukkan email anda untuk berlangganan artikel dari Blog ini


TRANSLATE TO ENGLISH

Related Pages