Friday, October 17, 2008

UCAPAN BAHAGIA 1


Hari-hari ini kita terus-menerus mendengarkan kabar celaka, kabar kejahatan, kabar pengeboman, kabar kenaikan BBM, demonstrasi buruh, keberatan pengusaha, dst. Kalau kita tidak jaga hati, lama-lama perkataan-perkataan tersebut bisa mulai mempengaruhi hati kita. Kita jadi gelisah, tidak tenang, mudah khawatir dan gampang marah, gampang bersungut-sungut. Ya memang seperti itulah dunia di mana kita hidup pada saat ini. Kalau kita mengikuti dunia ini, kita akan ditinggalkan dan dihempaskan dalam keadaan kosong, hampa, dan sia-sia tanpa arti hidup.

Hanya di dalam Yesus saja ada pengharapan yang pasti! Hanya bersama Yesus saja kita akan menemukan arti hidup yang sejati! Hanya kalau Roh Kudus hidup dalam hati kita, maka ada kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup kita. Itulah sebabnya saya ingin menyampaikan sebuah khotbah yang sangat terkenal, yang pernah dikhotbahkan Tuhan Yesus sendiri ketika dia ada di bukit, yaitu tentang UCAPAN BAHAGIA.

Baca Matius 5:1-12 !!!

1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Ketika saya berada di Israel, saya sempat mengunjungi bukit di mana Yesus menyampaikan khotbah bahagia ini. Tour guide kami sempat menjelaskan arti kata bahagia dalam khotbah Yesus ini. Ada 2 arti: Pertama, you shall be happy / engkau akan bahagia; Kedua, If you straigten your way, then you will be happy / kalau engkau meluruskan jalanmu, maka engkau akan berbahagia. Artinya khotbah ini ditujukan untuk SEMUA ORANG yang ingin mendapatkan kebahagiaan. Berapa banyak yang ingin mendapatkan kebahagiaan? Semua – berarti khotbah ini diberitakan juga untuk anda.

Khotbah singkat yang dicatat dalam 12 ayat di Matius 5 ini, sesungguhnya berisi tentang Resep Hidup Bahagia yang diajarkan oleh Yesus sendiri. Jadi kalau kita ingin mendapatkan kebahagiaan sejati dalam hidup ini, kita harus mengerti dan mempraktekkan dengan sungguh ajaran Yesus ini. Apakah saudara siap untuk hidup berbahagia? Ayo kita bahas satu per satu.


Isi

1. Matius 5:3 - Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

a. Ketika saya membaca ayat ini, saya sempat merenung panjang apa arti kata ‘miskin’ yang dimaksudkan Yesus dalam ayat ini. Beberapa pendeta menjelaskan bahwa miskin dalam ayat ini artinya adalah punya kehausan akan Allah. Akan tetapi setelah saya merenung lagi, saya percaya bukan itu yang dimaksudkan Yesus.





Jadi karena saya penasaran, saya pelajari makna kata aslinya ‘PTOCHOS’ yang berarti MISKIN HARTA, PENGARUH, POSISI, DAN KEHORMATAN. Ketika saya membaca arti kata aslinya, saya lebih bingung lagi karena saya berpikir: Masak hanya orang miskin saja yang bisa hidup berbahagia? Masak Yesus pilih kasih dan berbuat tidak adil seperti itu?

b. Jadi saya mulai berdoa supaya Tuhan membukakan pengertian saya tentang ‘MISKIN DI HADAPAN ALLAH’ ini. Saya tanya… saya tanya… dan Tuhan mulai memberikan saya pengertian melalui sebuah kisah yang lain dalam Alkitab tentang orang muda yang kaya.

Matius 19:16-26
16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." 18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, 19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" 21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

c. Waktu saya baca kisah ini, saya mulai mendapatkan pengertian. Yesus berkata begini: Sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

 Bagaimana tidak, orang kaya punya godaan lebih besar untuk lebih cinta uang daripada cinta Tuhan seperti orang muda kaya itu sehingga akhirnya memilih meninggalkan Yesus?!
 Untuk kehidupan, orang kaya tidak mengalami pergumulan untuk membiayai makanan, pakaian, rumah, dst; sedangkan orang miskin setiap saat harus bergumul dan berseru kepada Tuhan untuk mencukupi kebutuhannya.
 Kalau sakit, orang kaya lebih bisa mengandalkan kekayaannya untuk pengobatan ketimbang orang miskin yang hanya bisa berserah pada Tuhan.
 Dalam pergaulan, orang-orang cenderung mendekati orang kaya ketimbang orang miskin; orang kaya lebih dipuja-puja dan dihormati ketimbang orang miskin.
 Ke gereja, orang kaya gampang tersinggung kalau tidak diperhatikan dan tidak dihormati, sedangkan orang miskin saat tidak ada tempat duduk di lantaipun tidak jadi masalah.

Singkatnya, orang kaya dengan segala kekayaannya lebih mudah terpikat untuk mengandalkan hartanya ketimbang mengandalkan Tuhan, cinta harta ketimbang cinta uang. Dan akibatnya banyak orang kaya binasa karena kekayaannya.

d. Dari sini saya menangkap maksud Yesus waktu Dia berkata: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Artinya begini: BERBAHAGIALAH ORANG YANG MERASA MISKIN DI HADAPAN ALLAH – tidak peduli apakah benar-benar miskin atau sebaliknya, orang kaya – asalkan kita bisa menyadari bahwa kita ini miskin, artinya harta, pengaruh, posisi, dan kehormatan kita tidak ada apa-apanya di hadapan Allah, maka kita orang yang berbahagia.




Dan satu-satunya cara supaya kita miskin di hadapan Allah adalah kalau kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini asalnya daripada Allah saja dan kita kembalikan kepada Allah saja.

 Kita bisa MISKIN HARTA DI HADAPAN ALLAH, kalau kita sadar bahwa semua uang, deposito, tanah, rumah, saham, bisnis, dst adalah dari Tuhan saja dan kita kembalikan semuanya menjadi milik Tuhan, kita jadi bendaharanya Tuhan. DOMPET saya bukan punya saya, tapi punya Tuhan, saya jadi benhadaranya. RUMAH saya punya Tuhan bukan punya saya, saya jadi pengurusnya.

 Kita bisa MISKIN PENGARUH, POSISI, dan KEHORMATAN DI HADAPAN ALLAH – kalau kita sadar bahwa gelar kita, jabatan kita, nama baik kita, dst itu semua bukan karena gagah dan kuat kita, tapi itu dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita. Jadi tidak ada alasan buat kita untuk bermegah dalam diri kita sendiri dan menjadi sombong. Sebaliknya kita bermegah dalam Tuhan dan berkata: Semua karena anugerahNya.


Kalau kita bisa seperti itu, saat itulah kita akan menjadi orang paling berbahagia di dunia. Kenapa?

 Sewaktu kita sadar bahwa kita tidak memiliki harta apa-apa, maka kita tidak punya sesuatupun untuk dikhawatirkan apakah akan hilang, dicuri, dirampok. Karena kita tau bahwa yang Empunya semua itu yang akan menjagai harta tersebut dan kita jadi orang yang berbahagia.

 Sewaktu kita sadar bahwa yang kita hanyalah bendahara keuangannya Tuhan, kita tidak pernah akan takut bahwa kita akan bangkrut dan kekurangan makanan, pakaian, rumah, dst. Kita bisa tetap bersukacita dan percaya bahwa Allah kita, Jehova Jireh akan memelihara hidup kita senantiasa. Itu sebabnya kita orang yang berbahagia.

 Sewaktu kita sadar bahwa kita tidak ada apa-apanya di hadapan Allah, semua posisi, jabatan dan pengaruh yang kita miliki tidak ada apa-apanya di hadapan Allah. Kita tidak mudah tersinggung ketika orang tidak menghormati kita; kita tidak mudah marah ketika kita tidak diperlakukan sebagai orang terhormat, kita tidak menjadi sombong karena semua yang ada pada kita. Itu sebabnya sangat mudah bagi kita menjadi orang yang berbahagia di dumi ini.

Persis seperti ajaran Yesus: Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.


e. Hebatnya ketika saya pelajari kisah tentang orang muda yang kaya ini, ternyata kisah itu masih berlanjut dengan pertanyaan murid-murid Yesus di ayat berikutnya.

Matius 19:17-30

27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" 28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

f. Tidak peduli apakah anda orang miskin atau orang kaya, kalau kita ingin hidup berbahagia, kita harus bisa SADAR BAHWA KITA MISKIN DI HADAPAN ALLAH. Kita bisa menjadi orang kaya yang merasa kaya di hadapan Allah dam orang miskin yang merasa kaya di hadapan Allah – ARTINYA KITA MERASA TIDAK MEMBUTUHKAN TUHAN LAGI, maka kita akan kehilangan kebahagiaan yang sejati. Terlebih dari itu kita kehilangan JANJI BERKAT yang luarbiasa itu.


Tapi kalau hari ini kita semua mau merendahkan hati menjadi miskin di hadapan Allah, kalau kita mau mengatakan bahwa semua harta, pengaruh, posisi, dan kehormatan kita asalnya dari Tuhan dan kita kembalikan pada Tuhan; Yesus berjanji: Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

g. Kesaksian:


2. Matius 5:4 - Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

a. Apa artinya berduka di sini? Apakah ayat ini ditujukan untuk orang yang sedang sedih saja atau juga untuk kita semua? Saya percaya Yesus mengasihi kita tidak peduli dengan keadaan kita – apakah kita sedang berdukacita atau kita bersukacita. Jadi apa yang dimaksudkan Yesus dengan ‘orang yang berdukacita’? Saya percaya berduka di sini punya arti bahwa dalam keadaan apapun, suka maupun duka, kita harus tetap sadar bahwa Tuhanlah sumber sukacita, kebahagiaan, dan penghiburan kita.
b. Seringkali orang bersukacita karena alasan-alasan tertentu (dapat hadiah, diperhatikan, dipuji, sukses, dst). Demikian juga orang berdukacita juga karena alasan-alasan tertentu (orang yang kita kasihi meninggal dunia, patah hati karena putus cinta dengan kekasih, dipaksa orang tua untuk memilih jalur fakultas yang tidak anda inginkan, orang tua kita bercerai, hubungan kita dengan kakak retak karena perselisihan, orang kepercayaan kita mengkhianati, kita ditipu rekan bisnis kita, kita difitnah dan dicaci maki oleh sesama orang Kristen, kita merasa dimanfaatkan oleh teman gereja, dst).
c. Selama hidup kita bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi, maka perasaan hati kita akan terus-menerus diombang-ambingkan oleh dunia ini. Sebentar kita senang, sebentar kita susah, dst.
Itulah sebabnya Yesus berkata: Berbahagialah orang yang berdukacita – maksudnya berbahagialah orang yang tidak bersukacita karena situasi dan kondisi, tapi yang menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita, kebahagiaan, dan penghiburan.
d. Kalau kita bisa seperti itu, tidak peduli apakah keadaan baik atau tidak baik, anginnya sedang ke timur atau ke barat, bisnis sedang maju atau mundur, BBM naik atau turun, dst – kita akan tetap bersukacita dan berbahagia sebab Tuhan sumber sukacita kita. Itu sebabnya Yesus menyebut kita sebagai orang yang berbahagia.
e. Kalau saudara sedang mengalami perkara-perkara yang indah:
 Kalau saudara dapat promosi dan kenaikan gaji dari perusahaan tempat anda bekerja, anda tidak bersukacita karena promosinya, tapi anda bersukacita karena Tuhan yang memberikan promosi tersebut.
 Kalau anda sedang diberkati dengan bisnis yang maju dan sukses, anda tidak menjadikan kesuksesan itu sumber sukacita anda, tapi anda bersyukur bahwa Tuhanlah yang memberikan kesuksesan dalam hidup kita.
 Kalau anda mendapat jawaban doa, anda tidak bersukacita karena jawaban doa tersebut, tapi anda bersukacita karena Tuhan sudah sedemikian baik dan mengasihi anda.
f. Sebaliknya, kalau saudara sedang mengalami hal-hal yang tidak baik:
 Kalau saudara berusaha dan masih gagal, anda tidak perlu bersedih hati karena kegagalan itu, sebaliknya anda bisa melihat rencana Tuhan dibalik kegagalan itu, ada suatu berkat tersembunyi yang Allah siap berikan kepada anda.


Kesaksian: Sekarang saya bisa berkata bahwa 2 tahun pertama kegagalan saya dalam menggembalakan gereja ini adalah rencana Tuhan untuk mempersiapkan saya menerima anugerah yang lebih besar lagi dan membentuk karakter saya supaya siap ketika berkat itu datang, saya tidak menjadi sombong, tapi berkata: Semua karena anugerahNya.
 Kalau orang tuamu bercerai atau keluargamu sedang mengalami masalah serius, engkau tidak perlu bersedih hati karena permasalahan itu, tapi engkau bisa tetap bersukacita dan memiliki damai di hati karena engkau tau bahwa God is in control, Allah berkuasa dan tidak ada satu halpun yang bisa terjadi tanpa seijin Tuhan. Bahkan kalaupun yang paling negatif yang menimpa hidup kita, kita tetap percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia.
 Kalau saudara kena tipu, dikhianati dan dikecewakan, anda tidak perlu sedih karena perkara tersebut, tapi belajarlah melihat bahwa Allah sedang mengajar kita untuk mengampuni, Allah sedang mengajar kita untuk berhikmat, Allah sedang melatih kita untuk bisa sungguh-sungguh mengasihi dengan kasih agape. Sehingga ketika kita sudah belajar dengan baik pelajaran tersebut, hari esok yang Allah sediakan adalah hari esok yang cerah dan terang benderang untuk masa depan kita yang penuh dengan pengharapan.
g. Kalau saudara bisa ‘berdukacita’ dalam arti melepaskan situasi dan kondisi tidak lagi menjadi sumber sukacita, tapi Tuhan yang menjadi sumber sukacita dalam hidup anda, maka andalah orang yang berbahagia itu, andalah yang dimaksudkan YESUS, dan hidup saudara akan menikmati kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan sampai selama-lamanya.


BERSAMBUNG…




Komentar dan masukkan anda sangat saya harapkan. Leave comment please for my post.. Thx a lot

Masukkan email anda untuk berlangganan artikel dari Blog ini


TRANSLATE TO ENGLISH

No comments:

Related Pages