Friday, October 17, 2008

Ucapan Bahagia 2


Minggu lalu kita memulai sebuah seri Firman Tuhan yang berjudul Ucapan Bahagia, sebuah khotbah yang sangat terkenal yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. 2 Ucapan Bahagia pertama sudah kita pelajari:

1. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
2. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Minggu ini kita akan menyelesaikan 3 ucapan bahagia berikutnya. Saudara siap untuk jadi orang yang berbahagia?



Isi:

3. Matius 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

a. Rahasia hidup bahagia yang ketiga yang diajarkan Yesus adalah LEMAH LEMBUT. Yesus sendiri pernah berkata dalam Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Apa artinya lemah lembut? Lemah lembut tidak sama dengan lemah (Yesus adalah pribadi yang sangat kuat dan berkharisma); lemah lembut juga tidak sama dengan lemah gemulai.

Lemah lembut adalah kebalikan dari sifat kasar, sombong, dan egois. Yesus mengajarkan kepada kita barangsiapa lemah lembut, barangsiapa tidak kasar, tidak sombong, dan tidak egois, merekalah orang yang berbahagia karena mereka akan memiliki bumi.

b. Ketika saya mempelajari tentang kata ‘lemah lembut’ ini dalam Alkitab, saya menjumpai satu pribadi yang disebut dalam Alkitab sebagai seorang yang sangat lemat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia di atas muka bumi – Musa. Ketika itu ia berbuat sebuah kesalahan dengan mengambil seorang perempuan Kush dan Miryam serta Harus mengatai Musa karena hal itu.

Baca Bilangan 12:1-16 !!!

1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. 2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. 3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. 4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah mereka bertiga. 5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. 6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. 7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" 9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.







10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta! 11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami. 12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya." 13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." 14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali." 15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali. 16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran.

c. Waktu saya membaca kisah ini, saya geleng-geleng kepala. Kenapa? Sekalipun Musa salah, ketika Miryam dan Harun berani mengatai Musa, Tuhan langsung bangkit dan membela Musa, bahkan Miryam kena kusta dan harus dikucilkan ke luar tempat perkemahan selama tujuh hari.

Waktu saya baca ayat ini, menurut pikiran saya seharusnya ayat 2 langsung dilanjutkan dengan ayat 4 – setelah Tuhan mendengar perkataan Miryam dan Harun itu, harusnya lansung dilanjutkan dengan tindakan Tuhan. Akan tetapi yang membuat saya heran adalah kenapa ayat 3 diletakkan di antara ayat 2 dan ayat 4. Kenapa fakta tentang sifat Musa yang lembah lembut diletakkan di antara waktu Tuhan mendengar perkara itu dan sebelum Tuhan bertindak – pasti ada sesuatu yang penting di sini.

Saya merenungkan hal ini dan saya menarik kesimpulan begini: Sebelum Tuhan mengambil keputusan apa yang akan Dia lakukan dalam perkara itu, terlebih dahulu Tuhan mempertimbangkan sifat Musa yang lemah lembut, bahkan lebih lemah lembut dari manusia manapun yang hidup di muka bumi ini, sedangkan ketika Dia melihat Harun dan Miryam sikapnya kasar, berani mengatai pemimpinnya / hamba Tuhan, sombong, merasa tidak kalah dengan Musa sekalipun Musa yang dipilih Tuhan. Itu sebabnya Tuhan mengambil tindakan untuk membela Musa dan menghukum mereka.

d. Artinya Tuhan suka membela orang yang lembut hatinya. Kalau kita adalah orang yang lembut hati, maka kita akan senantiasa menemukan pembelaan Tuhan dalam hidup kita seperti Musa. Kadang-kadang dalam sebuah perkara orang mencoba berlaku kasar dan curang atas kita, tapi Allah akan membela dan menjagai kita dengan kuasanya yang luarbiasa. Itu sebabnya kalau saudara adalah orang yang lembut hatinya, Yesus katakan engkau orang yang berbahagia karena engkau akan memperoleh bumi.

e. Applikasi:

 Suami-suami kalau mau menerima pembelaan Tuhan harus bagaimana dengan istrinya? Lemah lembut. Adakah suami yang kasar di tempat ini? Ada suami yang sombong? Ada suami yang egois? Hari ini saya percaya setiap suami diurapi oleh Roh Kudus menjadi suami yang lemah lembut dan mengasihi istrinya. Mengalah itu indah – Amin?! Nanti Tuhan yang akan membela kita (tapi jangan berharap istri saudara kena kusta sama seperti Miryam).

 Istri-istri kalau mau menerima pembelaan Tuhan harus lembut dengan suaminya. Ada banyak istri sama sekali tidak mau belajar lemah lembut. Suaminya ngomong sekecap, langsung disaut dengan 10 kecap. Suami sekecap lagi, langsung 100 kecap – wek 1000x…. Dengarkan baik-baik, kalau engkau membela perkaramu sendiri dengan sikap yang seperti itu, engkau tidak akan melihat pembelaan Tuhan. IJINKAN TUHAN MENJADI TUHAN – Percayalah dan jadilah istri yang lemah lembut, nanti kita akan melihat pembelaan Tuhan turun dan suami kita tiba-tiba dijamah dan dirubah Tuhan menjadi suami yang baik dan mengasihi kita.










 Orang tua juga harus belajar lemah lembut kepada anaknya. Kadang saya melihat sebagian orang tua langsung marah dengan sikap yang sangat kasar di depan umum kepada anak-anaknya ketika mereka nakal. Kita marahin mereka, kita caci maki mereka, kita jewer bahkan kita pukul mereka dengan kasar. Sebaik apapun maksud kita, percayalah dengan cara seperti itu, anak anda tidak akan menjadi lebih baik, sebaliknya kelak mereka akan jadi lebih nakal lagi dan semakin nakal sampai anda tidak lagi bisa mengontrol mereka, mereka akan menjadi anak yang punya sifat pemberontak. Justru kalau kita bisa lemah lembut, maka kita akan melihat kasih Allah menjamah hati anak itu, dan akhirnya dia akan berubah menjadi baik.

 Anggota kelompok sel juga harus belajar lemah lembut dengan pemimpinnya. Kadang saya mendengar laporan bahwa ada beberapa anggota kelompok sel yang berani mengata-ngatai pemimpinnya, berani melawan, menuduh yang tidak-tidak, menyebarkan gosip kepada sesama anggota kelompok sel, bahkan berani untuk tidak taat. Pesan saya: Ingat baik-baik kisah Musa, Harun dan Hur ini. Tuhan akan melihat siapa yang mempunyai sikap lemah lembut. Sekalipun pemimpinmu salah, kita tidak berhak berbuat seperti itu, sebaliknya ayo kita doakan supaya Tuhan menjamah dan mengubah sehingga kita semua sama-sama bertumbuh dalam kasih Allah. Milikilah sikap yang lemah lembut, maka pembelaan Tuhan atas kita, dan kita disebut orang yang berbahagia karena kita akan memiliki bumi.

f. Efesus 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


4. Matius 5:6 – Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

a. Pernahkah anda punya pengalaman kelaparan? Coba ingat-ingat sejenak! Waktu itu anda sedang ibadah, anda lupa makan dulu, dan pendetanya khotbah lama sekali, perut saudara keroncongan luarbiasa. Atau mungkin waktu itu saudara sedang dalam perjalanan yang cukup jauh dengan rombongan, tapi waktu makannya terlambat cukup lama sementara perut anda sudah bunyi ‘krucuk-krucuk’ dari tadi.

Pernah juga punya pengalaman kehausan? Saudara sedang lari marathon jarak jauh dan tiba-tiba anda haus, tapi lupa bawa uang untuk beli minum. Atau waktu itu anda makan roti dan tenggorokan anda ‘kesereten’ / terasa mengganjal, dan anda butuh minum tapi tidak ada air minum.

b. Punya pengalaman-pengalaman seperti itu? Masih ingat bagaimana rasanya ketika pada akhirnya anda benar-benar bisa makan. Saya percaya tidak perlu dikomando lagi, langsung kita akan pesan: 2 ayam paha atas paha bawah, nasinya 2, kentangnya yang ukuran besar 2, ice creamnya double cup, dan fanta 1 plus avocado float 2.

Bahkan doanyapun juga super cepat: Tuhan terima kasih makanan ini amin. Langsung anda lahap makanan itu dengan lezatnya dan dalam tempo yang secepat-cepatnya dan sesingkat-singkatnya langsung habis semua dan segera setelah itu terdengar suara: Hah… nikmat…. Seakan kita menjadi orang yang paling berbahagia di dunia pada waktu itu, benar?!

Makanan dan minuman itu akan jauh lebih terasa nikmatnya ketika anda sedang lapar dan haus daripada ketika anda sedang kenyang.

c. Seperti itulah yang dimaksudkan Tuhan Yesus ketika Ia berkata: Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Bedanya yang satu lapar akan perkara lahiriah dan yang satunya lagi lapar akan perkara rohani.









d. Suatu ketika Yesus pernah lapar sekali setelah puasa 40 hari di padang gurun. Dan tiba-tiba Setan datang serta mencobai Dia untuk mengubah batu itu menjadi roti. Dalam keadaan perut yang sudah sedemikian kosong, tidak diisi makanan apapun selama 40 hari, lapar yang luarbiasa. Mungkin kalau kita jadi Yesus, jangankan ditantang sama Setan, kita sudah langsung menemukan ide-ide kreatif sendiri: Setan, nggak usah ikut campur, nonton saja di sana! dan batu kita rubah jadi roti, pasir kita rubah jadi manisan, krikil kita rubah jadi pizza – dan langsung akan kita santap untuk memuaskan perut kita yang sedang kelaparan tadi. Setan aja sampai keder, takut kita rubah jadi bakso.

Beda dengan Yesus, sekalipun di depannya ada godaan yang sangat menggiurkan seperti itu, Yesus menjawab Setan: Manusia bukan hidup dari roti saja, tapi dari setiap perkataan Firman Allah, roti kehidupan itu. Artinya Yesus sudah sampai pada level di mana Dia mengerti bahwa yang rohani jauh lebih penting dan berharga dibandingkan dengan yang jasmani. Roti kehidupan itu jauh lebih berharga. Membaca Firman Allah jauh lebih penting daripada sibuk dengan aktivitas rohani; mendengarkan khotbah Firman Allah, jauh lebih penting daripada menyantapan makanan jasmani.

e. Kalau kita bisa seperti itu, lapar dan haus akan kebenaran, Yesus katakan: kitalah orang yang berbahagia itu karena kita akan dipuaskan.

2 Korintus 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

f. Applikasi:

 Kalau kita datang ke gereja untuk mencari berkat-berkat Tuhan secara jasmani saja, maka kita akan kecewa. Akan tetapi kalau kita mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dengan segala kebenarannya, maka kita disebut orang berbahagia karena kita akan dipuaskan – kita akan mendapatkan Kerajaan Allah (yang rohani) sekaligus semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (yagn jasmani).

 Kalau kita ke gereja untuk mencari pacar saja, maka kita akan menjadi kecewa. Akan tetapi kalau kita ke gereja untuk mencari Yesus, kekasih jiwa kita itu, maka kitalah orang yang berbahagia, karena kita akan dipuaskan – Yesus akan memenuhi kita dengan hadiratNya yang memberi arti hidup dan kepuasan yang luarbiasa dalam hidup kita; Plus Yesus akan memberikan pasangan yang sepadan tepat pada waktunya.

 Kalau kita ke gereja hanya supaya kita jadi orang kaya, mobil kita banyak, tabungan kita semakin menumpuk, aset kita terus bertambah, maka kita akan kecewa. Akan tetapi kalau kita ke gereja supaya bisa melayani Tuhan, Raja di atasa segala raja, maka kita akan jadi orang yang paling berbahagia karena kita akan dipuaskan – bukan hanya kita kaya di Surga (karena banyak melayani) tapi kita juga akan kaya di dunia karena barangsiapa memberi akan diberi, barangsiapa menabur akan menuai.

g. Jadi saya ajak saudara semua untuk punya kelaparan dan kehausan akan hal-hal yang rohani, maka kita disebut orang bahagia.

Yesaya 48:18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,













5. Matius 5:7 - Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.

a. Alkitab mengajarkan dengan sangat jelas kepada kita: Apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Bahkan banyak orang dunia yang sukses yang memegang teguh Hukum Tabur Tuai ini dalam hidup mereka. Kalau kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan. Kalau kita menabur kejahatan, kita juga menuai kejahatan. Kalau kita menabur senyuman, maka kita akan menuai senyuman. Kalau kita menabur kasih dan perhatian, maka kita juga akan mendapat kasih dan perhatian. Kalau kita menabur kemurahn hati, maka kita juga akan menuai kemurahan hati.

b. Saya ingin ajak saudara membaca beberapa ayat tentang kemurahan hati:

Amsal 28:27 Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.

Mazmur 41:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (41-2) Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka.

Ulangan 15:11 Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."

Lukas 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

c. Saya percaya tidak kebetulan sekali Firman Tuhan ini disampaikan tepat pada saat gereja kita akan mengadakan Acara Aksi Sosial – membagi-bagikan paket sembako kepada orang-orang miskin. Saya sendiri tidak merencanakannya, tapi saya percaya ini adalah rencana Allah untuk kita berbagi kasih pada Bulan Natal ini dengan orang-orang yang membutuhkan.

Saudara bisa terlibat dalam memberikan uangnya atau langsung persembahan barangnya, yaitu: beras, gula pasir, dan mie instan. Saya percaya kita sedang diajar Tuhan bukan Cuma tau saja teori Firman Allah, sekarang waktunya praktek menjadi pelaku Firman – mengasihi orang miskin.

d. Saya percaya kita tidak pernah rugi untuk menjadi orang yang bermurah hati. Suatu saat kita juga akan ada dalam posisi yang membutuhkan kemurahan hati. Kalau sekarang kita tidak menabur kemurahan hati, bagaimana kita berharap Tuhan memberikan kemurahan hati kepada kita. Kalau tidak sekarang, kapan lagi kita akan mulai bermurah hati?! Justru ini waktu yang paling tepat untuk bermurah hati, karena kita akan disebut orang yang berbahagia dan mendapatkan kemurahan hati dari Tuhan.

e. Applikasi: (Hanya saja yang namanya bermurah hati bukan hanya kepada orang miskin, tapi juga kepda orang-orang yang di sekeliling kita)

 Suami-suami hendaklah engkau bermurah hati kepada istrimu, maka engkau akan mendapat kemurahan hati.
 Orang tua hendaklah engkau bermurah hati kepada anak-anakmu, maka engkau akan mendapatkan kemurahan hati.
 Atasan hendaklah engkau bermurah hati dengan bawahanmu, maka engkau akan mendapatkan kemurahan hati.
 Pengusaha hendaklah engkau bermurah hati kepada rekan bisnismu, maka engkau juga akan mendapatkan kemurahan hati.

Mari kita jadikan hidup kita ini sebagai orang yang banyak memberi kemurahan hati supaya dalam hidup kita penuhan dengan kemurahan dan kebaikan Tuhan yang melimpah.


BERSAMBUNG…



Komentar dan masukkan anda sangat saya harapkan. Leave comment please for my post.. Thx a lot

Masukkan email anda untuk berlangganan artikel dari Blog ini


TRANSLATE TO ENGLISH

No comments:

Related Pages