Thursday, September 18, 2008

Bukti Kasih

Ps. Jonathan Setiawan



Pendahuluan:

Lagu: Kasih yang sempurna!

Baca 1 Yohanes 4:7 !!!
7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

Minggu ini saya tergerak untuk berbicara tentang KASIH. Firman Tuhan yang baru saja kita baca tersebut berkata: Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Dalam ayat ini, Yohanes mengajak kita UNTUK MENGASIHI / TO LOVE SOMEBODY, mengasihi seseorang (suami, istri, orang tua, anak, mertua, menantu, sahabat, pacar, saingan, orang yang membenci kita atau orang yang kita benci, dst). Berapa banyak yang mau menuruti nasihat Firman Tuhan untuk mengasihi?!

Judul khotbah minggu ini adalah BUKTI KASIH. Saya percaya kita sudah mendengar ratusan khotbah tentang KASIH… KASIH… KASIH…, karena memang katanya orang Kristen dikenal dengan ajaran tentang kasihnya. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan bagi kita saat ini adalah APAKAH KITA SUNGGUH-SUNGGUH MEMILIKI KASIH ITU DALAM HIDUP KITA? Atau jangan-jangan itu hanya sebuah idealisme yang kita punya karena kita orang Kristen? Itulah sebabnya harus ada yang namanya BUKTI KASIH untuk menunjukkan bahwa hidup kita memiliki kasih atau tidak. Sekali lagi siapa yang mau mengasihi seseorang hari ini?!


Isi:

1. Tidak mudah mengasihi seseorang.

a. Baca Matius 24:12 !!!

12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

b. KASIH adalah sebuah kata yang sedemikian indah, tapi saya beritahu saudara: tidak mudah mengasihi seseorang. Setiap kali kita memulai sebuah hubungan dengan seseorang, kita senantiasa mempunyai harapan yang sedemikian indah dan luarbiasa tentang orang tersebut, dan kita sungguh-sungguh mengalami saat-saat yang indah dan menyenangkan dengan orang tersebut, sampai suatu saat kita menjadi SEMAKIN DEKAT / SEMAKIN SAYANG dan kemudian mulailah muncul perbedaan, gesekan, kesalahpahaman dan tiba-tiba saja hubungan yang tadinya begitu indah tersebut berubah total menjadi kebencian, dendam, kekecewaan, amarah, dan permusuhan yang luarbiasa. TIDAK MUDAH MENGASIHI SESEORANG.

c. Coba renungkan berapa kali kita pernah dikecewakan dengan orang yang kita kasihi, kita sayangi, kita harapkan?

 Waktu kita masih remaja, kita mulai membangun hubungan persahabatan dengan orang itu. Pada awalnya semua berjalan dengan baik – kita sering main ke rumahnya, dia main ke rumah kita, kita main bersama, kita punya hobby yang sama, kita ketawa bersama, dst – pokok rasa-rasanya kita kompak banget dan sahabat paling kental di dunia. Kemudian sedikit demi sedikit kita mulai membuka hati kita dan menceritakan perasaan-perasaan terdalam kita pada orang itu, kita bahkan beritahu dia rahasia yang tidak kita ceritakan sama orang tua kita sekalipun. Kita sangat mempercayai dia dan kita sangat mengasihi dia.






Akan tetapi suatu saat kita dibuat keheranan karena tiba-tiba ada teman kita yang lain yang tau rahasia kita, padahal kita cuma cerita sama dia. Akan tetapi karena kita mengasihi orang itu, kita tidak mempermasalahkan hal tersebut dan menyimpan itu dalam hati. Suatu saat yang lain saat kita dalam kesukaran, kita berharap sahabat kita itu akan mengerti dan membantu kita, tapi ternyata dia malah berlagak tidak tau bahwa kita sedang mengalami kesukaran dan benih-benih kejengkelan mulai muncul. Suatu saat yang lain karena suatu masalah, dia menuduh kita mencurangi dia walaupun kita merasa tidak punya niat jahat itu, dan berbagai macam kejadian-kejadian kecil yang lain termasuk kita dengar dari teman kita yang lain bahwa sobat kita itu menceritakan sesuatu yang buruk di belakang kita.

Dan tiba-tiba saja, karena suatu hal yang sepele, meledaklah perang mulut yang besar. Dia melontarkan kata-kata yang kasar yang begitu menyakitkan kita. Kita jengkel dan marah, kita juga berusaha mengungkapkan uneg-uneg yang kita simpan selama ini. Tapi ternyata masalahnya tambah besar dan akhirnya persahabatan tersebut diakhiri dengan permusuhan – saat itu kita berkata sama diri kita sendiri: Aku tidak akan percaya sama orang itu lagi!

Satu pertanyaan saya mau ajukan sekali lagi bagi saudara: Siapa yang mau mengasihi seseorang hari ini?! Memang tidak mudah mengasihi seseorang.

 Kita semakin bertambah dewasa dan kita mulai mengenal apa yang namanya CINTA. Ternyata ada seorang pria yang begitu keren, hebat, ganteng, pinter, dan kaya. Teman-teman kita yang lain sudah kepincut setengah mati sama dia, tapi dianya cuek-cuek aja. Herannya dia mulai mendekati kita – sikapnya manis sekali, orangnya lucu, kocak, kadang mulai telepon, main ke rumah, kita merasa tambah cocok sama orang itu, sampai suatu saat dia menyatakan isi hatinya: I love you! Mabuk kepayanglah kita dibuatnya… perasaan kita tidak karu-karuan melambung tinggi, perasaan macam-macam ada di hati kita, malu campur seneng campur haru semuanya jadi satu. Dan kita berkata: I love you too.

Sejak saat itu seolah-olah kita menjadi pasangan paling ideal di antara teman-teman kita. Kalau kita mau pergi, dia ngaterin kita. Kalau kita kesepian, dia main ke rumah kita. Kalau kita pengin makan, dia traktir kita, di hari valentine dia kasih bunga mawar merah yang sedemikian indah sambil bawa gitar dan menyanyi: Kasih yang sempurna.

Setelah sekian lama kita jadian sama dia, hubungan kita rasanya tidak lagi seperti dulu. Rasanya semuanya jadi biasa dan hambar. Kita mulai sering bertengkar dan dia mulai menunjukkan sifat aslinya: dia teriak-teriak dengan kata-kata kasar kepada kita dan kitapun juga tidak mau kalah jadi kita balas dia, setiap kali rasanya kita yang disalahkan terus padahal menurut kita dia yang salah, dan kalau kita mau menyelesaikan masalah malah jadinya pertengkaran yang lebih besar lagi, hal ini terjadi terus-menerus sampai akhirnya kita putus sama dia dan tinggallah kita seorang diri dan kita mulai berkata sama diri kita sendiri: Aku benci sama dia! Aku tidak mau kecewa lagi, aku tidak mau sakit hati lagi, aku tidak mau terulang lagi! Aku tidak boleh percaya sama orang lagi! Aku tidak mau sayang sampai sedalam itu sama orang lain lagi. Memang tidak mudah mengasihi seseorang.

 Setelah lulus kuliah kita mulai merintis USAHA BISNIS kita sendiri. Saat itu kita mulai bekerja membangun dari bawah bisnis tersebut. Dengan perjuangan yang sungguh-sungguh dan pengorbanan yang besar, usaha kita mulai mengalami kemajuan. Kita mulai kenal semakin banyak orang, semakin banyak pelanggan, semakin banyak supplier, dst. Pokok sampai saat itu semuanya berjalan dengan baik.










Hingga suatu saat kita berkenalan dengan seorang calon pelanggan yang cukup meyakinkan dan cukup potensi. Dan setelah berbicara, dia merasa cocok dan memberikan order barang yang nilainya sangat besar. Betapa bersukacitanya kita mendengar berita itu. Kalau sampai terealisasi, maka usaha kita akan mengalami lompatan yang luarbiasa. Dan kita mulai menyiapkan order tersebut sebaik mungkin, kita pasok barangnya dalam jumlah besar dari supplier kita dan supplier kita memuji-muji kita bahwa kita lebih maju dari orang lain yang bisnisnya sama dari kita, dst.

Akan tetapi tiba-tiba 2 hari sebelum pengiriman barang tersebut, orang itu menyuruh anak buahnya untuk menghubungi kita bahwa order barang tersebut batal. Kita kaget setengah mati dan kita berusaha untuk menjelaskan dan menyelesaikan dengan baik, akan tetapi dengan berbagai alasan pokok batal. Akibatnya kita rugi puluhan juta rupiah, nama kita tercoreng dari supplier kita, dan perputaran kita macet di situ sehingga usaha kita mengalami kemerosotan yang luarbiasa. Kita merasa marah tapi tidak berdaya, kita jengkel tapi tidak bisa berbuat apa-apa, kita mau pukulin orang tersebut tapi kita takut sama Tuhan. Akhirnya kita tenggelam dengan rasa kebencian yang luarbiasa. Memang tidak mudah mengasihi seseorang.

 Terus kemudian kita mulai aktif di gereja. Tuhan jamah hidup kita dan kita mengalami perubahan yang luarbiasa. Kita semangat dan mulai aktif terlibat dalam pelayanan. Kita berpikir bahwa semua orang Kristen pasti berbeda, apalagi kalau sudah namanya pelayan Tuhan – tidak mungkin menipu, tidak mungkin bermaksud jahat, tidak mungkin menyakiti hati kita, dst.

Jadi ketika ada seorang pelayan Tuhan di gereja yang datang sama kita untuk pinjam uang, kita berbelas kasihan dan kita percaya kemudian kita pinjamkan uang tersebut. Akan tetapi ketika waktunya tiba untuk membayar hutang itu, orang itu malah menghindar bahkan menghilang entah ke mana membawa lari uang kita.

Kita terheran-heran: bukankah orang itu sudah terlibat pelayanan, pakai dasi, kelihatannya tau Firman, saat pujian angkat tangan paling tinggi, ngomong amin paling keras, dst. Tapi kok seperti itu. Sampai titik ini kita berkata pada diri kita sendiri: Semua orang sama saja. Aku tidak boleh percaya lagi sama orang lain. Memang tidak mudah mengasihi seseorang.

d. Itu suatu kenyataan hidup yang harus kita hadapi. Tidak peduli sedekat apapun seseorang dengan kita, sebaik apapun karakter dan sifat aslinya, seharum apapun reputasinya – tetap saja sama: tidak mudah mengasihi seseorang.

Akan tetapi apakah kemudian kita berhenti sampai di sini saja dan kemudian seumur hidup kita tidak tidak lagi percaya orang lain dan tidak lagi mengasihi orang lain. Atau ada jawaban yang lain yang memungkinkan kita untuk percaya lagi, untuk mencintai lagi, untuk mengasihi lagi, untuk berharap lagi tapi kita mengalami kekecewaan, kebencian, dan sakit hati? Jawabannya: YA, dan kasih yang bisa seperti itu disebut KASIH ALLAH.


2. Hanya dengan KASIH ALLAH kita bisa mengasihi seseorang.

a. Kita tidak mungkin mengasihi orang lain dengan KASIH MANUSIA, karena pada dasarnya kasih manusia itu dangkal dan egois:

 Kalaupun baik sama orang lain, itu dengan sebuah pengharapan bahwa orang tersebut juga akan baik sama dia.
 Kalaupun memberi sesuatu, biasanya harus ada balasannya (no free dinner).
 Kalaupun memberi tanpa mengharapkan balasan supaya kita merasakan kepuasan sendiri di hati kita atau supaya kita dihormati.
 Dst.

Itu sebabnya tidak mungkin kita bisa sungguh-sungguh mengasihi orang lain dengan kasih manusia. Hanya KASIH ALLAH yang akan memampukan kita untuk sungguh-sungguh mengasihi orang lain.





b. Baca Efesus 3:18-19 !!!

18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, 19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

c. Kasih Allah itu melampaui segala pengetahuan! Orang dunia tidak akan pernah mengerti yang namanya kasih Allah, mereka hanya mengenal yang namanya kasih manusia. Akan tetapi bagi kita yang disebut orang kudus yang sudah diselamatkan oleh darah anakNya yang tunggal, kita diberi kuasa untuk mengenal kasih Allah itu. APA ITU KASIH ALLAH? APA ARTINYA MENGASIHI ORANG LAIN DENGAN KASIH ALLAH?

d. 1 Yohanes 3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

e. Jadi apa artinya mengasihi orang lain dengan kasih Allah? Sederhana: Kita mengasihi orang lain hanya dengan SATU ALASAN:

 KARENA YESUS TELAH MENYERAHKAN NYAWANYA UNTUK KITA, JADI KITAPUN WAJIB MENYERAHKAN NYAWA KITA UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA.
 KARENA YESUS TELAH MENGAMPUNI KITA, JADI KITAPUN WAJIB MENGAMPUNI SAUDARA-SAUDARA KITA;
 KARENA YESUS TELAH MENERIMA KITA APA ADANYA (TERMASUK SEGALA KELEMAHAN, KEKURANGAN, DAN DOSA KITA), JADI KITAPUN WAJIB MENERIMA SAUDARA-SAUDARA KITA APA ADANYA.
 KARENA YESUS TELAH MENGASIHI KITA MESKIPUN KITA ORANG BERDOSA DAN BERSALAH, KITAPUN WAJIB MENGASIHI SAUDARA-SAUDARA KITA MESKIPUN MEREKA BERDOSA DAN BERSALAH.

Kalau kita mengasihi seseorang dengan kasih Allah, bukan kalau:
 Orang tersebut baik sama kita (sekalipun dia jahat…).
 Orang yang kita harapkan benar-benar menjadi seperti pengharapan kita (sekalipun dia kebalikan dari yang kita harapkan…).
 Orang itu membalas kebaikan kita dengan kebaikan (sekalipun dia membalas dengan kejahatan…).
 Orang itu setia dan taat sama kita (sekalipun dia tidak setia dan tidak taat…).
 Orang itu perkataannya bisa dipegang (sekalipun perkataannya bolak-balik…).

KITA WAJIB TETAP MENGASIHI KARENA ALLAH TERLEBIH DAHULU MENGASIHI KITA. Ini bukan berarti kita membiarkan diri kita ditipu terus-menerus tanpa berbuat apapaun, atau kita bangkrut karena kita tidak mengeluarkan orang yang mencuri uang, atau kita diingkari janji terus dengan orang yang tidak bisa dipegang perkataannya, dst. BUKAN !!! Kita harus berhikmat dan tidak membiarkan diri kita ditipu terus-menerus. Jadi kita harus waspada tapi bukan berarti kita benci sama orang yang sudah menipu kita. Kita mungkin harus mengeluarkan karyawan yang sudah mencuri uang, tapi dengan pengertian untuk mendisiplin karena kasih juga mendisiplin, bukan dengan hati yang benci dengan orang tersebut.

f. Intinya jangan ijinkan hati kita tercemar oleh kebencian, amarah, kekecewaan, dan sakit hati. Kita boleh ambil tindakan yang perlu kita ambil, tapi kita harus tetap mengasihi orang tersebut sama seperti Allah telah mengasihi kita.

 Jadi kita harus tetap mengasihi ISTRI kita bukan karena dia sudah bisa taat sama kita. Meskipun dia belum bisa taat seperti yang kita harapkan, kita harus tetap mengasihi dia. Kenapa? Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita saat kita beklum taat – itulah kasih Allah.
 Kita harus tetap mengasihi SUAMI kita bukan karena dia penuh pengertian dan bersikap lembut penuh kasih sayang pada kita. Meskipun dia belum juga mengerti kita dan masih kasar, kita harus tetap mengasihi dia karena Allah sudah mengasihi kita saat kita tidak juga mengerti kehendak dan isi hatinya, saat kita memberontak kepada Allah.





 Kita harus tetap mengasihi ORANG TUA kita sekalipun mereka bukan karena mereka adalah orang tua yang ideal dan hebat. Meskipun mereka kita anggap kuno, suka memaksakan kehendak, dan aneh, kita harus tetap mengasihi mereka karena Allah tetap mengasihi kita saat kita memaksakan keinginan kita sendiri yang berbeda dengan kehendak Allah.
 Kita harus tetap mengasihi MERTUA kita bukan karena dia sudah menjadi mertua yang baik. Meskipun kita angggap mertua kita tidak adil, suka membela anaknya sendiri, memperlakukan kita dengan tidak baik, mencurigai kita yang tidak-tidak, dst kita harus tetap mengasihi dia karena Yesus terlebih dahulu mengasihi kita sekalipun kita galak, tidak adil, dan banyak kelemahan.
 Kita harus tetap mengasihi SIAPA SAJA (bos, karyawan, guru, murid, PKS, anggota, gembala, dst) apapun kekurangan, kelemahan dan kesalahannya kepada kita karena Allah mengasihi kita dengan segala kekurangan, kelemahan, pengkhianatan dan kesalahan kita.

g. Tapi mungkin ketika anda mendengarkan Firman Tuhan ini anda berkata: Pak, anda tidak tau yang namanya sakit hati, anda tidak tau kekecewaan yang saya alami dalam hati saya, anda tidak tau betapa dalamnya sayatan-sayatan luka di hati saya. Hati saya sakit, Pak.

Jawaban saya: Saya juga pernah mengalami hal yang sama yang saudara alami, saya juga pernah dikecewakan, terluka, dan sakit sekali dalam hati saya. Sampai suatu saat Tuhan Yesus datang dan berbicara tentang yang namanya BUKTI KASIH.


3. KASIH HARUS ADA BUKTINYA.

a. Suatu saat waktu saya mengalami kekecewaan dan sakit hati sampai saya berkata: Mulai sekarang saya tidak akan pernah percaya dengan orang lain lagi, saya tidak akan pernah mengasihi orang lain lagi, saya tidak akan pernah sayang sama orang lain lagi, saya tidak mau disakiti, saya tidak mau dilukai, saya tidak mau kecewa lagi.

Tiba-tiba saja saya merasa bahwa Yesus hadir di kamar saya pada waktu itu. Dan kemudian dia menunjukkan bekas lubang paku di tangannya, bekas luka kaki yang dihancurkan, sayatan-sayatan cambuk di sekujur tubuhnya, bekas luabng-lubang duri dikepalanya. Dan saya rasakan seperti Yesus berkata: Saat engkau jatuh dalam dosa, tanganKu terpaku lubang bagimu; saat engkau gagal lagi, kakiku dihancurkan bagimu; saat engkau mau undur dan meninggalkan panggilan serta rencanaku dalam hidupmu, sekujur tubuhku dicambuki bagimu – INILAH BUKTI KASIHKU KEPADAMU, kasihilah saudara-saudaramu seperti Aku telah mengasihi engkau.

Waktu itu saya rasakan KASIH ALLAH yang begitu hangat, begitu indah, dan begitu luarbiasa. Saya tidak kuat lagi untuk menahan air mata yang terus mengalir deras di wajah saya. Dan tiba-tiba saya sadar, kalau hari ini saya bisa ada seperti saya ada hari ini, itu karena BUKTI KASIH yang sudah Allah berikan dalam hidupku.

Tiba-tiba saja dalam hati saya langsung berkata: Tuhan, seperti engkau telah menyatakan BUKTI KASIHMU KEPADAKU, aku juga mau memberikan BUKTI KASIHKU KEPADA SAUDARA-SAUDARAKU.

Ya aku terluka, Ya hatiku kecewa, Ya aku merasa ditinggalkan, Ya sakit sekali di dalam sisi; akan tetapi aku mau tetap mengasihi mereka, mereka tetap saudaraku, mereka tetap sahabatku, mereka tetap keluargaku. Justru kekecewaan, luka batin, dan sakit hatiku itu menjadi BUKTI KASIHKU pada mereka. Sekalipun aku kecewa, terluka, dan sakit, tapi aku tetap mengasihi sama seperti Allah terlebih dahulu mengasihi aku.










b. Saat ini saya ingin tantang saudara semua di tempat ini untuk mengasihi orang lain dengan kasih Allah itu.
 Mungkin engkau kecewa dengan orang tuamu atau anakmu.
 Mungkin engkau sakit hati dengan suami atau istrimu.
 Mungkin engkau dikhianati oleh karyawanmu.
 Mungkin engkau marah dengan atasanmu.
 Mungkin engkau kecewa dengan PKS atau orang Kristen yang lain.


Tapi hari ini: Maukah engkau belajar untuk mengasihi orang itu dengan kasih Allah. Luka di tangannya, lubang di kakinya, goresan di sekujur tubuhNya, itulah bukti kasihNya kepadamu. Apa bukti kasihmu kepadaNya? Apa bukti kasihMu kepada orang lain? Inilah bukti kasih itu: Sekalipun kita merasa kecewa, dikhianati, dihina, dan sakit hati – kita tetap mengasihi karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita tetap bisa berkata: Engkau sahabatku, engkau saudaraku, kita satu keluarga, kita saling mengasihi.

c. Yohanes 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.


Penutup:

Ibrani 13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!

No comments:

Related Pages