Tuesday, September 9, 2008

Tingkat Pengenalan dengan Roh Kudus


 

Ps. Jonathan Setiawan


 

Pendahuluan:


 

Seperti yang saya janjikan, minggu-minggu ini saya akan banyak berbicara mengenai Roh Kudus. Saya ajak saudara semua untuk berdoa dan minta Roh Kudus sendiri yang akan berbicara dan membawa kita pada pengenalan yang lebih dalam akan PribadiNya. Sebaliknya kita sendiri juga harus mempunyai kerinduan dan kemauan untuk melangkah lebih dalam untuk mengenal pribadi Roh Kudus ini.


 

Tingkat kedewasaan kita sebagai orang percaya sangat ditentukan oleh pengenalan kita terhadap Roh Kudus. Tingkat pengalaman
akan kemuliaan Allah dalam hidup kita juga sangat ditentukan oleh pengenalan terhadap Roh Kudus. Jadi betapa pentingnya kita sebagai orang percaya untuk melangkah dalam pengenalan yang lebih dalam akan Roh Kudus.


 

Orang Kristen yang tidak mengenal Roh Kudus ibaratnya seperti menyembah Pribadi yang tidak dikenalnya. Apa bedanya dengan orang dunia, mereka juga berseru pada Allah yang tidak dikenalnya. Baca Matius 7:22-23 !!!


 

22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


 

Orang-orang yang berseru 'Tuhan… Tuhan…' di sini bukan orang Kristen sembarangan. Mereka bisa bernubuat, mengusir Setan, mengadakan banyak mujizat; Mereka terlibat banyak pelayanan, berkhotbah, ke gereja tiap minggu, ikut SOM, dst – mungkin banyak orang Kristen lain yang kagum pada mereka. Akan tetapi ternyata ada suatu perkara yang sangat mengagetkan saya. Pada ayat 23 Yesus berterus terang kepada mereka: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU! ENYAHLAH DARIPADAKU, KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEJAHATAN! Tuhan menyamakan orang Kristen yang tidak mengenal Pribadinya dengan pembuat kejahatan, oleh karena itulah mereka ditolak masuk dalam Kerajaan Surga dan dibuang ke Neraka.


 

Artinya satu-satunya jalan keselamatan adalah dengan MENGENAL PRIBADINYA. Apakah anda merasa sudah mengenal secara pribadi siapa Roh Kudus, Allah yang engkau sembah? Ataukah hidup kekristenan kita sekedar rutinitas – kewajiban setiap minggu ibadah 2 jam di gereja, bawa Alkitab, berpakaian rapi – atau mungkin kehidupan kekristenan kita hanya sekedar mengejar berkat saja.


 

Dengarkan baik-baik: Satu-satunya jalan pada keselamatan adalah MENGENAL PRIBADI ROH KUDUS. Hari ini saya akan bagikan tingkat pengenalan dengan Roh Kudus. Setiap orang punya tingkat yang berbeda dalam pengenalannya dengan Roh Kudus. Sama seperti kita mengenal orang lain. Dulu pertama kali saya kenal dengan istri saya sebatas teman, lebih maju lagi, teman dekat, lebih dekat lagi, sahabat, semakin lama, mulai jadi pacar, setelah itu lamaran, tunangan, pernikahan, dan sekarang hidup secagai suami istri – sajak pertama kenal sampai sekarang, hubungan kita sudah 11 tahun, tapi makin lama makin dalam dan makin dekat, makin sayang dan makin mengasihi satu dengan yang lain.


 

Sama halnya dengan hubungan kita bersama Roh Kudus, makin hari harus makin dalam dan dekat. Oleh karena itu saya ingin membagikan tingkatan hubungan dengan Roh Kudus:


 


 

Isi:


 

  1. Roh Kudus ada dalam hidup kita.


     

    1. Alkitab mengajarkan bahwa tidak seorangpun bisa mengaku dan berkata bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamatnya jikalau bukan Roh Kudus yang menyatakan kepadanya. Inilah awal pengenalan kita dengan Roh Kudus – Roh Kudus menuntun kita pada jalan keselamatan sehingga kita menerima jaminan keselamatan. Pengalaman ini disebut sebagai PENGALAMAN LAHIR BARU. Sebelum seseorang menerima Yesus dalam kehidupannya, rohnya masih mati dan terbelenggu oleh dosa yang akan menuntunnya pada kebinasaan kekal di api Neraka. Akan tetapi sewaktu Roh Kudus mulai menjamah hidupnya dan dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, maka roh yang tadinya terbelenggu dan mati akibat dosa itu, dilahirkan kembali menjadi baru bebas dari dosa dan hidup dalam Roh Kudus – itulah sebabnya disebut dengan pengalaman LAHIR BARU.


     

    1. Pengalaman lahir baru ini tidak di dapat dengan kita pergi ke gereja setiap minggu; tidak juga di dapat dengan kita lahir dari keluarga Kristen kemudian kita ikut orang tua kita untuk ke gereja; pengalaman lahir baru ini tidak juga di dapat dengan kita terlibat dalam pelayanan; bahkan tidak di dapat dengan cara kita mengaku bahwa kita adalah orang Kristen dan sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Pengalaman lahir baru ini hanya kita dapat melalui PENGENALAN KITA DENGAN ROH KUDUS TINGKAT PERTAMA, YAITU ROH KUDUS ADA DALAM HIDUP KITA. Bagaimana caranya? Baca Roma 10:9-10 !!!


 

9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.


 

  1. Seseorang hanya diselamatkan jika dia sungguh-sungguh percaya dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, saat itulah rohnya dilahirkan kembali, dan dia diselamatkan masuk dalam Kerajaan Surga. Masalahnya ada sebagian orang Kristen yang berkata bahwa dia sungguh-sungguh percaya dan mengaku dengan mulut, tapi keselamatannya masih diragukan. Kenapa? Hidupnya tidak berubah, terus ada dalam dosa, ke gereja cuma rutinitas, tidak pernah bertumbuh rohaninya – yang seperti ini TANDA TANYA BESAR apakah sungguh-sungguh sudah diselamatkan atau tidak.


 

  1. Orang yang sungguh-sungguh dijamah Roh Kudus dan lahir baru (bukan katanya / bukan sekedar pengakuan) punya 2 ciri yang pasti ada dalam hidupnya:


     

  • Dia akan mulai menjadi saksi Kristus dan menyelamatkan banyak jiwa.


     

    Kok bisa? Kalau seseorang sungguh-sungguh percaya bahwa hanya melalui Yesus ada keselamatan dan kemudian dia melihat ada keluarganya yang belum kenal Yesus, teman dan sahabatnya masih hidup dalam dosa, tetangganya undur dari Tuhan, dan banyak orang lain yang hancur hidupnya – bukti dia sungguh-sungguh percaya adalah dia pasti akan menjadi saksi Kristus dan berusaha untuk menyelamatkan mereka. Kalau seseorang tidak sungguh-sungguh percaya atau percayanya hanya sebagai syarat ala kadarnya saja, setengah-setengah saja, dia tidak akan tergerak hatinya untuk bersaksi.


     

    Jadi mari kita tengok hidup kita – seberapa besar tingkat kepercayaan kita bahwa keselamatan hanya datang melalui Yesus? sudahkan menjadi saksi Kristus? Kalau Roh Kudus ada dalam hati kita, tidak mungkin tidak, Dia pasti akan menggerakkan kita untuk mulai melihat orang-orang di sekeliling kita dan mulai memperkenalkan Yesus pada mereka, menjadi saksiNya dan menyelamatkan banyak jiwa.


     

  • Pengalaman lahir baru itu akan menuntun kita pada hubungan yang lebih dalam dengan Roh Kudus.


     

    Sewaktu kita merasa bertemu dengan pasangan hidup kita, maka tentunya kita ingin menjalin hubungan yang lebih dalam lagi (mulai sering telepon, berkunjung ke rumahnya, janjian keluar makan bersama, pergi ke gereja bersama, dst). Artinya hubungannya makin dewasa.


     

    Bukti kalau kita sungguh-sungguh percaya dengan Roh Kudus adalah kalau kita punya kerinduan untuk kenal lebih dalam lagi – menjadikan Dia sahabat dalam hidup kita, banyak berdoa, bersekutu intim dengan Dia, dan menghasilkan buah-buah pertobatan. Inilah poin yang kedua…


     


 

  1. Roh Kudus memenuhi hidup kita.


 

  1. Sewaktu kita menjalin hubungan dengan Roh Kudus, kita akan mengalami kepenuhan Roh Kudus. Pengalaman pertama kepenuhan Roh Kudus ini disebut dengan Baptisan Roh Kudus.


 

  1. Baca Kisah 19:1-6 !!!


 

1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. 2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." 3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." 4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." 5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. 6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.


 

  1. Ternyata ada orang yang tidak sadar kalau dalam hidupnya sudah ada Roh Kudus, buktinya di Efesus ada beberapa orang yang sudah diselamatkan tapi belum pernah mendengar mengenai Roh Kudus, asing tentang Roh Kudus. Mungkin selama ini saudara menjadi orang Kristen tapi asing dengan yang namanya Roh Kudus.


 

Jadi apa yang dilakukan oleh Rasul Paulus? Rasul Paulus menanyai apakah mereka sudah dibaptis air? Mereka berkata: Sudah, tapi dengan baptisan Yohanes. Setelah mendengar penjelasan Rasul Paulus, akhirnya mereka memberikan diri dibaptis ulang.


 

Ketika saya renungkan ayat-ayat ini, ada sesuatu yang menggelitik hati saya: Baptisan Roh Kudus senantiasa berhubungan erat dengan Baptisan air. Yesus sendiri dibaptis Roh Kudus tepat pada waktu Dia dibaptis air. Jadi 2 pengalaman ini harus kita miliki dalam hidup kekristenan kita, yaitu: Baptisan Air sekaligus Baptisan Roh Kudus.


 

  1. Orang percaya di Efesus mengalami baptisan air yang belum 'sempurna' (dalam istilah saya) dan mereka belum dibaptis Roh Kudus. Ada banyak orang Kristen yang sudah diselamatkan tapi baptisannya juga 'belum sempurna' dan biasanya juga belum dibaptis Roh Kudus. Yang namanya baptisan air, Alkitab mengajarkan bahwa seseorang harus dibaptis dengan cara ditenggelamkan dalam air. Orang Israel kalau melihat sebuah gelas ditenggelamkan dalam air, mereka akan berkata bahwa gelas itu dibaptis. Jadi seseorang harus dibaptis dengan cara ditenggelamkan dalam air. Bahkan Yesus sendiri juga dibaptis selam – Alkitab berkata: Waktu Yesus KELUAR DARI AIR, maka Roh Kudus berbentuk burung merpati turun ke atasnya. Kalau Yesus keluar dari air, berarti tadinya dia ada dalam air, Yesuspun dibaptis selam.


 

  1. Oleh karena itu, kalau anda sudah dibaptis air tapi bukan dengan cara yang diajarkan Alkitab, saya dorong anda mengambil keputusan sama seperti orang percaya di Efesus, mereka semua DIBAPTIS ULANG. Bukan berarti baptisan yang lain salah atau dosa, hanya saja sebagai pengikut Kristus, saya mau meneladani apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Yesus dibaptis selam dan sayapun juga dibaptis selam. Ambil keputusan yang benar.


 

  1. Yang kedua hari ini minta Roh Kudus untuk membaptis kita sehingga kita mengalami kepenuhan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus kita alami sekali saja dengan tanda kita bisa berkata-kata dalam bahasa roh. Tapi kepenuhan Roh Kudus harus kita alami tiap hari. Sewaktu kita mengalami baptisan dan kepenuhan Roh Kudus ini, maka akan diangkat dalam level rohani yang lebih tinggi. Yang tadinya kita buta secara rohani, sekarang mata kita terbuka untuk mulai mengetahui siapa kita di dalam Kristus dan otoritas yang kita miliki sebagai anak Allah. Kita akan mulai berjalan dalam kuasa untuk mengusir Setan, menyembuhkan orang sakit, memulihkan yang terluka dan menjadi berkat yang luarbiasa.


 

  1. Jadi alamilah baptisan dan kepenuhan Roh Kudus itu. Siapa yang sudah berkata-kata dalam bahasa roh? HARUSKAH SEMUA ORANG KRISTEN BERBAHASA ROH? Baca 1 Korintus 14:18 !!!


     

    18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.


     

    Perhatikan perkataan seorang Rasul yang paling banyak manuis kitab dalam Perjanjian Baru yang hidupnya harus kita teladani. Tanggapan dari perkataan Paulus bahwa ia mengucap syukur dapat berkata-kata dengan bahasa Roh. Dia (Paulus) berani bersaksi bahwa dia berkata-kata dengan bahasa lidah lebih dari orang-orang di Korintus, berarti dia bangun dari tempat tidur dan berbahasa lidah, pergi tidur berbahasa lidah, dalam perjalanan, dalam bekerja, dalam kehidupannya, setiap saat dia berbahasa lidah. Paulus sudah tentu berbahasa lidah dalam jumlah waktu yang sangat banyak. Yang menjadi pertanyaan adalah : MENGAPA DIA DAN SEMUA ORANG KRISTEN HARUS BERBAHASA LIDAH ?


     

    6 Beberapa alasan mengapa setiap orang percaya harus berbahasa lidah :


     

    1. Tanda awal / permulaan yang kelihatan yang dipakai sebagai patokan oleh Rasul-Rasul dari seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus ( Kisah 2:4 )


       

      4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.


       

    2. Untuk membangun dirinya sendiri ( I Korintus 14:4 )


       

      4 Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.


       

    3. Kita senantiasa di ingatkan bahwa Roh Kudus di dalam kita. Dan ini akan mempengaruhi seluruh roda kehidupan kita sehari-hari.


     

    1. Akan memberikan perhentian / spiritual refreshing / penyegaran bagi roh kita( Yesaya 28:11-12 ).


       

    2. Kita dapat berdoa untuk sesuatu permohonan yang tidak kita ketahui ( Roma 8:26 )


 

26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.


 

  1. Akan membawa lidah senatiasa ada dalam kontrol Roh ( Yakobus 3:8 )


 

  1. Hanya saja di kalangan orang Kristen sendiri masih ada yang belum mengerti bahwa setiap orang percaya harus berbahasa roh, bahkan ada beberapa ayat yang menjadi kebingungan dan kesalahpahaman tentang bahasa roh ini. Ini bisa menjadi ganjalan bagi kita yang berbahasa roh:


     

    1. Baca 1 Korintus 12:29-30 !!!


       

      29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, 30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?


       

      Seolah-olah Rasul Paulus ingin berkata bahwa tidak semua orang harus berkata-kata dalam bahasa roh. Ini sesuatu yang cukup aneh dan agak berlawanan dibandingkan penjelasan dan dorongan yang diberikan Rasul Paulus supaya kita berbahasa roh. Di satu sisi dia mendukung bahkan membaptis orang percaya dengan Roh Kudus, tapi pada sisi ini seolah-olah Rasul Paulus berkata bahwa tidak semua orang harus berkata-kata dalam bahasa roh. Mana yang benar? Apakah mungkin ayat ini salah? Tidak mungkin!


       

      Di sinilah pentingnya kita sebagai orang percaya untuk belajar Alkitab secara lebih mendalam, bahkan ikut SOM supaya wawasan kita akan kebenaran Firman Allah dibukakan dan kita tidak terombang-ambingkan. Oleh karena itu, IKUT SOM !!!    


       

      Dalam bahasa aslinya, kata 'bahasa Roh' itu yang ditulis dalam Alkitab itu ada 2 macam: DOREA dan CHARISMA. Dorea adalah 'bahasa roh' yang diterima pada saat baptisan Roh Kudus atau dengan kata lain bahasa roh sebagai bahasa doa. Sedangkan Charisma adalah 'bahasa roh' yang termasuk dalam 9 rupa-rupa karunia Roh Kudus yang tercantum dalam 1 Korintus 12:1-11. Kalau Dorea, bahasa roh sebagai bahasa doa digunakan untuk diri sendiri.
      Sebaliknya charisma, bahasa roh yang termasuk dalam 9 karunia Roh Kudus digunakan untuk orang lain, oleh karena itu harus ditafsirkan dengan karunia menafsirkan bahasa roh.


       

      Jadi untuk DOREA, semua orang percaya harus dibaptis Roh Kudus dan berbahasa roh. Sedangkan untuk CHARISMA, tidak semua orang mendapatkan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh dan menafsirkannya.


       

    2. Baca 1 Korintus 14:22-25 !!!


       

      22 Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.


     

    Sekali lagi seakan-akan pernyataan Paulus ini sangat bertentangan dengan pengajarannya yang lain. Dia berkeliling untuk membaptis orang dengan Roh Kudus supaya mereka berbahasa Roh, dia sendiri berbahasa roh lebih dari semua orang beriman, tapi seolah-olah pada ayat ini, kita menjumpai bahwa Rasul Paulus berkata: BAHASA ROH ADALAH TANDA ORANG TIDAK BERIMAN. Mana yang benar? Pasti benar kedua-duanya. Jadi bagaimana penjelasannya? Coba kita lanjutkan terlebih dahulu pembacaab tersebut! Ay 23-25 !


     

    23 JADI, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila? 24 Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua; 25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."


     

    Kata 'JADI' dalam ayat 23 itu berarti bahwa ay 22 disimpulkan oleh ay 23. Perhatikan baik-baik kalimat pertama ay 23 'Jadi kalau seluruh JEMAAT berkumpul bersama-sama' – tadi kita belajar bahwa DOREA dipakai untuk membangun diri sendiri dan CHARISMA dipakai untuk membangun orang lain / jemaat. Jadi karena ayat ini berbicara mengenai bahasa yang dipakai untuk jemaat, maka bahasa roh Charismalah yang dimaksudkan di sini.


     

    Jadi yang dimaksudkan adalah kalau seluruh jemaat kumpul dan mereka ingin berbicara dan membangun iman saudara seiman yang lain (bukan imannya sendiri) dengan cara berbahasa roh charisma tanpa ditafsirkan, nah orang yang diajak bicara tidak akan mengerti, bingung, bahkan akan berpikir mereka ini gila.


     

    Perhatikan ay 22, Rasul Paulus berkata BAHASA ROH ADALAH TANDA UNTUK ORANG TIDAK BERIMAN, Rasul Paulus tidak berkata BAHASA ROH TANDA ORANG YANG TIDAK BERIMAN (kalau ini yang dikatakan Rasul paulus, berarti setiap oarng yang berbahasa roh sama dengan tidak beriman). Kata UNTUK disini menunjuk kepada siapa bahasa roh charisma ini ditujukan, yaitu kepada jemaat bukan kepada yang berbahasa roh. Kesimpulan ayat 22 adalah kalau seseorang mendengar bahasa roh dan kemudian bingung dan berpikir bahwa orang yang mengatakannya gila, artinya orang itu belum mengerti tentang perkara-perkara roh, itu tandanya bahwa dia orang yang tidak beriman, dengan kata lain pertumbuhan rohaninya masih belum berkembang. Bahasa roh tanda untuk orang tidak beriman.

        

  2. Bagaimana cara menerima Baptisan Roh Kudus dan mulai berkata-kata dalam bahasa roh?


     

    1. Bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya
  • Hanya setelah seseorang terima Yesus sebagai Tuhan , maka Roh Kudus akan dicurahkan sepenuhnya ( Kisah 2:38-39 )
  1. Mengetahui dengan pasti dan percaya bahwa Roh Kudus sudah dicurahkan sejak Pantekosta ( Kisah 2:1-4 )
  • Nubuat yang disampaikan melalui Nabi Yoel sudah digenapi ( Kisah 2:16-21 )
  1. Jangan takut dan ragu-ragu untuk menerima Roh Kudus, karena Bapa di Sorga pasti akan memberi yang terbaik untuk anakNya.
  • Bapa di Sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya ( Lukas 11:11-13 )
  1. Datang dengan kerinduan dan menyambutNya dengan pasti
  • Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau ya Allah ( Mazmur 42:2 )
  • Seperti tanah yang haus akan air ( Yesaya 44:3 )
  • Berbahagialah orang miskin dihadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga ( Matius 5:3 )
  • Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan ( Matius 5:6 )
  1. Penyerahan total ( pasrah ) sesuai dengan kehendak Allah
  • Seperti seorang anak kecil yang menyambut Kerajaan Sorga ( Markus 10:14-15 )
  • Taklukkan pikiranmu dengan pikiran Kristus ( Firman Tuhan ) – II Korintus 10:14-15
  • Seperti aliran air yang keluar dari Bait Suci ( Yehezkiel 47:3-5 )


 

Bagi orang yang sudah dalam Tuhan, penghalang terbesar justru merasa ragu-ragu, apakah ini gerakan dari Roh Kudus atau gerakan kita sendiri.

Waktu manifestasi kadang-kadang kita bisa ragu-ragu dan sepertinya tidak merasakan apa-apa. Tapi setelah selesai, roh kita akan terasa mantap, bahkan berkobar-kobar.


 


 

BERSAMBUNG…

No comments:

Related Pages