Wednesday, September 3, 2008

Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku 1


3 Level Cinta

ps. Jonathan Setiawa

Minggu ini kita akan mulai seri khotbah baru yang berjudul ‘Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku’. Khotbah ini melengkapi buku Seri Pemuridan Pribadi ‘Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku!’ yang saya pegang di tangan saya ini. Anda bisa menggunakan buku ini sebagai buku renungan harian. Baca 1 pasal setiap hari dari Hari Senin sampai Hari Sabtu, kemudian Hari Minggunya kita akan dibangun dengan khotbah Firman Allah. Kita mau hidup kita SETIAP HARI diisi Firman, setiap hari dipenuhi Roh Kudus, setiap hari dipenuhi kasih Allah. Saya percaya bulan ini akan menjadi bulan yang paling indah bagi kita: penuh cinta, penuh kasih, dan penuh anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu, pastikan anda baca minimal 6 pasal setiap minggunya sebelum mendengarkan khotbah untuk minggu itu.

Saya juga mendorong anda untuk ikut dalam kelompok sel – kelompok sel yang ada untuk mensharingkan apa yang kita dapatkan melalui buku seri pemuridan pribadi tersebut. Kita bisa membagikan pengertian dan rhema baru yang kita dapatkan, berkat yang kita terima dari Tuhan, dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang kita miliki. Di situ kita akan saling mendoakan, memperhatikan, dan membangun. Kelompok sel itulah keluarga rohani kita. Jangan lupa jadilah berkat bagi orang lain dengan memberikan buku kepada keluaga, teman, dan kenalan anda. Saya percaya buku ini akan mendatangkan berkat yang luarbiasa bagi kita semua.

Dengan cara seperti, saya sudah menerima banyak sekali kesaksian dari orang-orang yang diberkati Tuhan melalui Buku Seri Pemuridan Pribadi Volume 1: Anda Tidak Bisa Miskin Lagi! Selama 1 bulan penuh kita memfokuskan perhatian kita untuk belajar tentang Perjanjian Berkat Allah. Setiap hari hidup kita dibaharui dan dibangun oleh Firman Allah. Hari ini dibangun atas fondasi hari kemarin dan esok hari dibangun atas dasar fondasi yang dibangun hari ini. Dengan jalan begini, hidup kita terfokus dan mempunyai kedalaman akar kekristenan yang kuat. Itu sebabnya Buku Seri Pemuridan Pribadi ini berbeda dengan buku-buku saat teduh yang lain yang mempunyai tujuan untuk menyegarkan dan menghibur hati kita saja. Biasanya buku saat teduh itu mempunyai topik-topik yang beraneka ragam tiap hari, akan tetapi Buku Seri Pemuridan Pribadi ini berfokus pada 1 topik saja, tapi mempunyai kedalaman dan bobot yang luarbiasa. Jadi siapkan hati anda untuk masuk dalam Seri Pemuridan Pribadi Volume 2: Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku!

Saya harus akui dengan jujur bahwa saking nyatanya tuntunan Allah dalam penulisan buku ini, saya merasa bukan lagi saya yang menulisnya, tapi Roh Kudus sendiri yang menaruh setiap kata-kata yang begitu ajaib itu. Saya sendiri kadang heran karena sementara saya mengetik kata-kata dalam buku itu, saya sejujurnya belum mengetahui apa yang akan saya ketik, tapi luarbiasanya saya rasakan mutiara rhema dan pewahyuan itu mengalir dengan derasnya memenuhi hati dan roh saya sementara saya mengerjakan buku ini. Itu sebabnya kalau anda membaca buku ini, anda pasti merasakan ledakan-ledakan perasaan cinta yang luarbiasa kepada Tuhan dan pembukaan-pembukaan Firman Allah yang baru dan segar ‘fresh from the oven’ – bukan sesuatu yang saya dapatkan dari membaca buku lain atau mendengar pendeta lain pernah mengkhotbahkannya. Sungguh-sungguh Roh Kudus sendiri yang mengajari saya secara pribadi dan menaruh kata-kata yang berkuasa itu dalam buku ini.

Bahkan setelah saya selesai membaca buku ini, saya sendiri heran bagaimana mungkin saya bisa menulis sebuah buku yang seperti itu. Ketika saya membaca ulang buku ini, saya sendiri sebagai penulisnya merasa diberkati Tuhan secara luarbiasa, seolah-olah bagi sayapun, apa yang tertulis dalam buku ini masih merupakan pewahyuan bagi yang begitu manis seperti madu di mulut dan menyejukkan seperti embun di hati. Itu sebabnya saya percaya ketika anda membaca buku ini, anda akan merasakan cinta anda kepada Tuhan dibaharui, dan bukan itu saja, tapi ledakan cinta yang baru yang belum pernah anda rasakan akan anda alami secara pribadi.

Jadilah orang yang mencintai sekaligus dicintai oleh Tuhan. Maka anda akan bisa menikmati indahnya hidup bersama Tuhan, sehingga anda juga bisa berkata sama seperti saya: Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku! Anda siap?

YANG TERBESAR ADALAH KASIH

Baca 1 Korintus 13:13 !!!

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Ayat ini sedang berbicara tentang hal yang terbesar. Jadi apa yang akan kita pelajari ini, jauh lebih penting dari apa saja yang ada di dunia ini. Lebih penting dari kegiatan anda hari ini, lebih penting dari keinginan anda sekarang ini, dan lebih penting dari diri anda sendiri. Jadi persiapkan hati untuk menerima pewahyuan yang luarbiasa ini!

Alkitab mengajarkan bahwa dari semua perkara di dunia ini, tiga besarnya adalah iman, pengharapan, dan kasih. Dan kalau tiga besar ini dikompetisikan lagi dalam pertandingan final, maka pemenangnya adalah KASIH – yang terbesar di antaranya ialah kasih. Lebih besar dari semua hikmat, lebih hebat dari semua pengetahuan, lebih indah dari semua harta yang bisa dimiliki manusia, lebih dahsyat daripada mujizat, lebih luarbiasa dari kesuksesan, Alkitab mengajarkan bahwa kasihlah yang terbesar. Artinya adalah kita bisa memiliki apa saja di dunia ini, tapi tanpa kasih maka semuanya sia-sia belaka.

Kisah Nyata: Genie

Pada tahun 1970, di California, seorang ibu berusia 50 tahun melarikan diri dari rumahnya setelah bertengkar dengan suaminya yang berusia 70 tahun. Ia membawa anaknya, gadis berusia 13 tahun. Mereka datang meminta bantuan pada petugas kesejahteraan sosial. Tetapi petugas melihat hal aneh pada anak yang dibawanya. Perilakunya tidak menunjukkan anak yang normal. Tubuhnya bungkuk, kurus kering, kotor, dan menyedihkan. Sepanjang saat ia tak henti-hentinya meludah. Tidak satu saatpun terdengar ia bicara. Petugas ini mengira ia telah dianiaya ibunya. Polisi dipanggil, dan kedua orang tuanya harus berurusan dengan pengadilan. Pada hari sidang, ayah gadis itu membunuh dirinya dengan pistol. Ia meninggalkan catatan, “Dunia tidak akan pernah mengerti.”

Mungkin ia benar. Dunia tidak akan mengerti bagaimana mungkin seorang ayah dapat membenci anaknya begitu sangat. Penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa Genie, demikian nama samaran gadis tersebut, melewati masa kecilnya di neraka yang dibuat ayahnya sendiri. Sejak kecilnya ayahnya mengikat Genie dalam sebuah tempat duduk yang ketat. Sepanjang hari ia tidak dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Malam hari ia ditempatkan dalam semacam kurungan dari besi. Seringkali ia kelaparan. Tetapi kalau Genie menangis, ayahnya memukulinya. Si ibu terlalu buta untuk mengurusnya. Kakak laki-laki Genielah yang akhirnya berusaha memberi makan dan minum. Itupun sesuai dengan perintah ayahnya, harus dilakukan diam-diam tanpa mengeluarkan suara. Genie tidak pernah mendengar orang bercakap-cakap. Kakaknya dan ibunya sering mengobrol dengan berbisik-bisik karena takut pada ayahnya.

Ketika Genie masuk rumah sakit, tidak diketahui apakah ia bisa berbicara atau mengerti pembicaraan seseorang. Ia membisu. Kepandaiannya tidak berbeda dengan anak yang berusia satu tahun. Dunia mungkin tidak akan pernah mengerti. Tetapi ditemukannya Genie telah telah mengundang rasa ingin tahu para psikolog, linguis, neurology, dan mereka yang mepelajari perkembangan otak manusia. Genie adalah contoh yang langka tentang seorang anak manusia yang sejak kecil hampir tidak memperoleh KASIH.

Itulah orang yang hidup tanpa kasih…

§ Secara jasmani masih hidup, tapi secara jiwa dia mati.

§ Boleh saja dia memiliki segala sesuatu yang ada di dunia, tapi sesungguhnya dia tidak memiliki apapun juga.

Itu sebabnya ada bisnisman-bisnisman terkaya di dunia dan artis-artis paling terkenal yang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri. Secara manusia mereka mempunyai segalanya, kehidupan mereka adalah kehidupan idaman bagi banyak orang, akan tetapi tanpa kasih, sesungguhnya yang ada hanya kekosongan, hambar, dan hidup yang sia-sia.

Ada banyak orang hidup dengan cara seperti itu: ditolak, dibuang, diasingkan, ditekan, hidup tanpa kasih dan pengharapan. Bahkan mungkin di antara anda yang hadir pada saat ini, ada juga yang mengalami kehidupan yang menyedihkan seperti itu. Anda rasakan bahwa hidup anda hampa dan tiada arti. Tetapi pada saat ini marilah kita dengar apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Yohanes 6:37b, “… Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Yesus tidak menolak, tetapi Yesus menerima anda! Yesus tidak menghukum, tetapi Yesus mengampuni anda! Yesus tidak membuang, tetapi Yesus mencari domba yang terhilang. Biarlah hari ini kita buka hati kita lebar-lebar dan ijinkan kasih Allah itu memenuhi dan memberikan arti bagi hidup kita.

Mari kita buat hari ini sebagai hari jatuh cinta, minggu ini sebagai minggu jantuh cinta, dan bulan ini sebagai bulan jatuh cinta. Biarkan Allah menjamah hatimu dengan kasihnya sehingga hati anda dipenuhi dengan kasih mula-mula kepada Tuhan, anda jatuh cinta pada Tuhan, Tuhanpun jatuh cinta pada anda. Jadilah orang yang mencintai dan dicintai Tuhan.

Tanpa kasih, anda bahkan belum hidup. Tanpa kasih, ibaratnya kita nonton film hitam putih yang tiada warna. Tanpa kasih, ibaratnya kita makan makanan yang tidak diberi garam. Tanpa kasih, keberhasilan kita akan terasa hambar, harta kekayaan kita akan menjadi kosong, dan diri kita kehilangan makna hidup yang sejati.

Hanya ketika kasih itu memenuhi hidup anda, maka mata akan akan terbuka melihat indahnya kehidupan. Hanya ketika kasih itu mendominasi pikiran dan hati anda, maka anda baru bisa merasakan kenikmatan dan kepuasan hidup yang tiada tara. Saat itulah hidup kita akan menjadi hidup yang benar-benar hidup, yang penuh keindahan warna-warni yang dilukiskan Tuhan dalam kehidupan kita.

Saat itulah baru kita sungguh-sungguh menyadari bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang bisa ditandingkan dengan yang namanya kasih. Uang dan kekayaan anda sama sekali tidak sanggup menandinginya. Keberhasilan dan kesuksesan ada tidak ada apa-apanya. Bahkan hikmat dan kepandaian anda tidak mungkin disejajarkan dengan kasih. Kasihlah yang terbesar di atas segala-galanya.

Kasihlah yang sanggup memberi warna dan rasa terhadap kehidupan ini. Ibaratnya seperti garam, kasih membuat uang dan kekayaan anda menjadi sedap. Ibaratnya seperti gula, kasih membuat keberhasilan dan kesuksan terasa begitu manis. Ibaratnya pelita, kasih akan memberikan terang Allah kepada pemikiran manusia. Itu sebabnya miliki kasih yang berlimpah-limpah dalam hidupmu! Milikilah harta yang paling berharga yang pernah diciptakan Tuhan di dunia!

3 LEVEL CINTA

Kita sudah tau bahwa hal yang terbesar dalam kehidupan ini, lebih dari segala-galanya, ialah kasih. Sekarang saya ingin membawa anda maju satu langkah lebih dalam lagi. Saya ingin membagikan kebenaran Firman Allah yang sudah mentransformasi hidup saya secara drastis. Sehingga sejak saya mengerti kebenaran ini, saya tau seketika bahwa hidup saya tidak pernah sama lagi, hidup saya ada dalam tangan Tuhan, dan saya merasakan kemerdekaan yang luarbiasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Saya berdoa supaya kemerdekaan dan kebebasan yang saya alami, juga anda alami hari ini. Saya berdoa kekuatan Allah yang paling dahsyat lebih dari kekuatan manapun di dunia ini, anda terima hari ini. Anda siap?!

Memang kasih adalah yang terbesar di atas segalanya. Akan tetapi di dalam kasih sendiri, ada 3 level yang harus kita mengerti dan miliki. Saya akan mulai dari level yang tertinggi terlebih dahulu.

1. Yang Tertinggi dari yang Terbesar.

a. Baca Matius 22:37-38 !

37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Kalau kasih adalah yang terbesar, berarti kasih kepada Tuhan adalah yang tertinggi dari yang terbesar, cinta kepada Tuhan adalah puncak dari segala puncak. Itulah yang menghantarkan Tuhan Yesus sampai ke tangga puncak kemuliaan Allah. Alkitab mencatat bahwa Yesus dipermuliakan lebih dari semua mahluk ciptaanNya, nama Yesus diagungkan lebih dari semua nama baik di atas langit, di bumi maupun di bawah. Dia tau hukum yang terutama yang pertama ini, Yesus tau yang tertinggi dari yang terbesar: KASIH AKAN ALLAH.

b. Ini yang Yesus katakan kepada Bapa ketika Dia mengalami pergumulan sampai keringatnya meneteskan darah:

Matius 26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Jangan berpikir bahwa Yesus menyukai salib itu. Jangan berpikir bahwa Yesus tertawa terbahak-bahak ketika Ia disalibkan. Tidak ada satupun orang di kolong langit ini yang suka dengan yang namanya salib, termasuk Yesus. TAPI, karena cintaNya yang begitu besar kepada Allah, ini yang Dia lakukan:

Filipi 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Yesus sudah mencapai puncak dari segala puncak, Yesus sudah menapakkan kakinya ke level yang tertinggi dari yang terbesar: Yesus mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanNya. Dan ketika itu Dia lakukan, inilah balasan setimpal yang Allah berikan kepadaNya:

Filipi 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

c. Jangan berpikir bahwa kalau lidah anda sudah bisa berkata: “Aku mengasihi Tuhan!”, artinya anda sudah menjadi orang Kristen yang sejati. Mari kita tanyakan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri: Seandainya dalam perjalanan kita mengiring Yesus, kita harus menyerahkan nyawa seperti yang Yesus sudah lakukan, apakah kita bersedia melakukannya?

Jangan bicara dulu tentang menyerahkan nyawa. Mari kita uji dalamnya cinta kita kepada Tuhan:

§ Seandainya anda harus memilih anak anda atau Yesus, siapa yang anda pilih?

Seandainya anda harus memilih suami keluarga anda atau Yesus, siapa yang anda pilih? Abraham memilih Allah ketimbang Ishak, anak satu-satunyam yang lahir pada masa tuanya, yang sudah dia nanti-nantikan berpuluh-puluh tahun, yang jauh lebih berharga daripada seluruh kekayaannya. Abraham tetap memilih Yesus, siapa yang anda pilih?

Kalau saudara masih perlu waktu untuk merenung dan mempertimbangkan terlebih dahulu, artinya masih banyak ruang kasih kita yang belum kita berikan kepada Tuhan. Itu sebabnya kita tidak mungkin berkata: SEGENAP. Hanya orang yang sudah menyerahkan segalanya kepada Tuhan yang bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi.

Dan karena Abraham mengasihi Tuhan dengan SEGENAP…, maka Tuhan juga mengasihi dan mempercayai Abraham dengan SEGENAP kasihNya, anugerahNya, kekayaanNya, berkatNya. Itulah alasan sesungguhnya ALLAH JATUH CINTA PADA ABRAHAM.

Hari ini saya berdoa supaya Allah jatuh cinta pada anda! Biarlah Allah jatuh cinta pada keluarga anda! Biarlah Allah jatuh cinta pada anak anda!

§ Itu sebabnya saya berkata kepada istri saya demi anak saya yang baru saja lahir: Semua pemberian berupa barang-barang emas untuk Jessica Adeline Setiawan, bukankah itu HARTA SULUNG / HARTA PERTAMA, yang dia miliki?! Biarlah semuanya itu dipersembahkan untuk Tuhan, untuk JANJI IMAN PEMBANGUNAN BAIT ALLAH.

Saya minta maaf kalau tidak berkenan bagi anda yang memberikan perhiasan-perhiasan tersebut. Tapi yang saya inginkan adalah anak saya jadi orang yang mencintai Tuhan, dan Tuhan jufamencintai anak saya. Sejak dari bayi, bahkan dalam kandungan, biarlah cintanya hanya kepada Tuhan, hatinya menjadi milik Tuhan, sehingga dia bisa mengasihi Tuhan Allah dengan SEGENAP HATI, SEGENAP JIWA, DAN SEGENAP AKAL BUDI. Saya percaya apa yang Tuhan lakukan kepada Abraham, akan Tuhan lakukan kepada anak saya. Seperti Jessica mengasihi Tuhan dengan segenap…, maka Tuhan juga akan mengasihi Jessica dengan segenap anugerah, berkat, kelimpahan, kesehatan, pengurapan, dan semua kebaikan-kebaikan Tuhan dalam kehidupannya. Oh, Allah jatuh cinta pada Jessica!

Bisakah anda bayangkan kalau dalam hati anda hanya ada Yesus?! Bisakah anda bayangkan kalau cinta anda hanya pada Tuhan, bukan pada uang, bukan pada yang lain?! Bisakah anda rasakan perasaan hati Allah ketika anda menabur persembahan anda bukan karena kewajiban dan keharusan, tapi karena cinta… dan cinta itu yang membuat anda memberikan bahkan lebih dari yang Tuhan harapkan?! Oh… saya bisa merasakan hati Allah sedang digetarkan. Sama seperti anda mengasihi Allah dengan segenap…, maka Allah juga akan mengasihi anda dengan segenap…. Dan lihatlah kelimpahan datang kepadamu! Kesehatan dan perlindungan Tuhan perintahkan untuk mengelilingi engkau! Damai sejahtera dan sukacita senantiasa ada dalam hidupmu! Berkat-berkat Abraham menjadi milikmu!

d. Hari ini kalau anda ditanya: Apakah anda mencintai Tuhan? Saya percaya anda semua pasti mencintai Tuhan. Tapi bagaimana anda menjawab pertanyaan yang berikutnya: Apakah anda sedang jatuh cinta kepada Tuhan? Apakah anda sedang tergila-gila kepada Tuhan? Setiap hari inginnya berdoa, membaca Firman, ke gereja, menceritakan tentang Yesus, sharing tentang pembukaan rhema Firman Allah, dst? Itu ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta kepada Tuhan. Pertanyaan saya: Siapa yang sedang mempunyai perasaan yang bergelora hebat seperti itu kepada Tuhan?

Saya berdoa supaya api cinta yang seperti itu dinyalakan pada saat ini juga! Saya berdoa setiap orang di tempat in mabuk cinta kepada Tuhan! Tuhan menjadi segalanya dalam hidup anda! Lebih dari uang, kekayaan, keberhasilan, atau apapun juga, anda lebih mencintai Tuhan.

Biarlah yang ada hanyalah cinta… cinta… cinta…. Biarlah dalam hati anda hanya Tuhan… Tuhan… dan Tuhan…. Waktu doa pribadi bukan lagi waktu kita mendisiplin daging kita, tapi itu adalah waktu terbahagia bagi kita berjumpa Yesus, kekasih jiwa kita. Firman Allah bukan lagi suatu kewajiban dan sekedar kita baca begitu saja. Tapi dengan kelaparan rohani, kita lahap ayat demi ayat, pasal demi pasal, kitab demi kitab sampai Firman itu menjadi daging dalam hidup kita. Bersaksi tentang Yesus bukan lagi tantangan atau kesulitan bagi kita. Tapi bersaksi tentang Yesus tidak dapat lagi kita tahan untuk keluar dari mulut kita. Saking cintanya kepada Tuhan, saking mabuknya kita akan kasih Allah, dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, kita tetap bersaksi tentang nama Yesus. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, dan segenap akal budimu!

2. Rangking Kedua Dari yang Terbesar.

a. Baca Matius 22:39-40 !!!

39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Hanya setelah kita mengasihi Tuhan, maka kita bisa mengasihi sesama, bukan dengan sembarangan kasih, bukan dengan kasih yang egois, tapi mengasihi sesama dengan kasih Allah. Itu sebabnya Yesus meletakkan kasih pada sesama ini di peringkat kedua. Yesus tau bahwa tanpa kasih Allah terlebih dahulu memenuhi hidup kita, maka kita hanya akan mengasihi diri sendiri. Kalaupun kita mengasihi orang lain, maka kita akan mengasihi orang lain tersebut untuk kepentingan kita sediri. Hanya ketika kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dan dipenuhi dengan kasih Allah yang besar itu, maka kasih yang tulus kepada sesama akan mengalir keluar dari hati kita yang paling dalam.

b. Yohanes 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya senantiasa belajar untuk bertumbuh dalam kasih. Bukan hanya mengasihi Tuhan saja, tapi juga mengasihi sesama. Firman Tuhan katakan: Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Saya belajar untuk menaikkan level kasih saya sampai di suatu titik di mana saya bersedia menyerahkan nyawa untuk sahabat-sahabat saya, seperti yang Yesus telah lakukan bagi saya sebagai teladan yang hidup. Siapakah sahabat-sahabat saya? Banyak! Yang pertama tentu keluarga saya sendiri. Yang kedua adalah para pemimpin yang selama ini berdiri di samping saya, berjuang bersama, dan memberikan segala-galanya untuk memperluas Kerajaan Allah. Berikutnya adalah seluruh jemaat yang saya gembalakan. Dan yang terakhir adalah jiwa-jiwa yang terhilang yang harus diselamatkan.

Kalau saya hanya bisa berkata saya mengasihi mereka, saya belum mencapai level kasih yang terbesar itu. Kalau saya hanya bisa menolong mereka, saya tetap belum mencapai level yang terbesar dari kasih itu. Hanya ketika Tuhan bisa melihat hati saya yang bersedia untuk menyerahkan nyawa bagi sahabat-sahabat saya, saat itulah saya mencapai level yang terbesar dari kasih itu. Saya berdoa supaya Tuhan memberi kekuatan kepada saya.

c. Ini yang disebut Perjanjian Persaudaraan. Saya berdoa setiap kelompok sel mempunyai Perjanjian Persaudaraan. Saya berdoa setiap jemaat dalam gereja ini masuk dalam Perjanjian Persaudaraan.

Dunia saja bisa punya perjanjian persaudaraan. Ada beberapa Gang Anak Muda yang mempunyai sumpah sehidup semati. Mereka bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk sesama anggota gang. Kesalahan mereka terbesar adalah mereka tidak memiliki cinta Tuhan sehingga kasih mereka menjadi tidak ada artinya, ditambah lagi, mereka sering menggunakan kasih dengan cara yang salah.

Saya percaya dengan kasih Kristus orang Kristen bisa lebih dari itu. Saya percaya dengan kasih Kristus, sesama anggota kelompok sel punya Perjanjian Persaudaraan yang lebih baik dari itu. Saya percaya di dalam gereja ini, kita bisa punya komitmen sehidup semati lebih baik dari itu. Karena itulah perintah Tuhan Yesus: Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.

d. Baca 1 Yohanes 3:16 !!!

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

Jangan engkau berkata bahwa engkau mengasihi kalau engkau tidak mengampuni orang yang bersalah kepadamu! Jangan engkau berkata bahwa kasih Allah ada dalam hidupmu kalau engkau masih menyimpan kekecewaan dan kepahitan!

Jangan engkau mengaku bahwa engkau memiliki kasih, kalau engkau berkata-kata yang negatif dan berbuat yang jahat kepada orang lain. Itu bukan kasih Allah, bahkan itu juga bukan kasih pada sesama. Itu adalah kasih yang egois dan mementingkan diri sendiri. Artinya hidup kita masih jauh dari yang namanya kasih; Dan karena Allah adalah kasih, berarti hidup kita masih jauh dari Allah. Dan kalau kita jauh dari Allah, maka kita juga jauh dari berkat-berkat Allah yang besar itu. Hanya orang yang hidup dalam kasih akan menikmati kasih, berkat dan anugerahNya yang berkelimpahan.

e. Kisah Nyata: Kasih Yang Mau Mengampuni

Pada suatu hari datanglah seorang pendatang baru di sebuah desa yang terletak di Amerika Serikat. Ternyata si pendatang baru ini sikapnya tidak ramah terhadap penduduk sekitarnya. Ia selalu menutup diri, tidak mau bergaul, bahkan pada ladang miliknya ia menulis dengan huruf besar “MILIK PRIBADI, DILARANG MASUK”. Belum cukup dengan itu, ia juga memelihara beberapa ekor anjing yang bersikap buas terhadap orang-orang yang tidak dikenal.

Pada suatu hari, seorang anak perempuan tetangga rupanya demikian tertarik melihat anjing-anjing yang demikian bagus bulunya. Karena ia hanyalah seorang anak kecil yang belum mengetahui ketidakramahan pemilik ladang itu, dan juga belum dapat menyadari bahayanya anjing-anjing itu, ia memanjat pagar dan hendak bermain-main dengan anjing itu. Tetapi apakah yang terjadi? Anjing-anjing itu bukannya bermain-main, tetapi menerkam anak perempuan yang malang itu sampai mati! Semua orang di desa itu marah kepada si pendatang baru itu. Ia dipencilkan sama sekali, bahkan kalau ia pergi ke toko, tidak ada seorangpun yang mau melayani dan menyapanya.

Tibalah musim semi di mana para petani bersiap-siap untuk menanami ladangnya. Teryata petani pendatang baru ini tidak dapat menanami ladangnya, sebab tidak ada seorangpun yang mau menjual benih kepadanya. Dengan demikian petani ini terancam kehancuran dalam usahanya. Tetapi apakah yang terjadi?

Pada suatu pagi, ia melihat tetangganya, yang tak lain adalah ayah dari anak perempuan yang mati diterkam anjingnya itu sedang bekerja keras di ladang milik pendatang baru itu. Apakah yang ia perbuat? Ternyata ia sedang menaburkan benih di atas ladang itu!

Petani pendatang baru itu sangat heran, dan ia bertanya apakah arti semuanya ini. Ayah anak perempuan itu berkata: “Aku melakukan semua ini untukmu supaya engkau mau menerima pengampunan yang kuberikan kepadamu. Aku adalah seorang Kristen, dan aku tahu bahwa Yesus mengasihimu juga. Oleh sebab itu, aku mau menolongmu dalam kesulitan mencari benih dengan memberikan benih untuk ladangku dan ladangmu itu!

Pendatang baru itu tidak bisa lagi menahan rasa terharunya, ia menangis dan menyesali semua kesombongan dan keegoisannya. Ia membuka hatinya untuk Kristus……

1 Korintus 13:5 menyatakan bahwa kasih itu – tidak menyimpan kesalahan orang lain. Bukti dari kasih ialah rela mengampuni orang lain. Bukti dari kasih ialah rela mengampuni orang lain yang bersalah kepada diri kita. Inilah ajaran Kristen yang sangat indah. Acapkali kalau kekerasan dilawan dengan kekerasan, akibatnya menjadi sangat fatal. Tetapi apabila kasih itu bekerja, maka semuanya akan menjadi indah…….

3. Yang Boleh Ada Setelah Ada yang Pertama dan Kedua

a. Tidak ada salahnya sama sekali dengan mengasihi diri sendiri! Ketika Yesus mengatakan hukum terutama yang kedua, Yesus berkata: Kasihilah sesamamu manusia SEPERTI DIRIMU SENDIRI. Artinya Yesus mau kita mengasihi sesama, seperti kita mengasihi diri sendiri. Yesus mau kita memperlakukan orang lain, seperti kita memperlakukan diri sendiri.

Jadi bagaimana kita bisa mengasihi sesama, kalau kita tidak mengasihi diri kita sendiri. Dan bagaimana kita bisa memperlakukan orang lain dengan lemat lembut dan penuh kasih, bila kita membenci dan keras terhadap diri kita sendiri. Itu sebabnya tidak ada salahnya sama sekali dengan mengasihi diri sendiri!

b. Jadi mengapa Yesus seolah-olah tidak memasukkan perintah untuk mengasihi diri sendiri dalam hukum yang terutama? Yesus sadar bahwa setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia mempunyai kecenderungan untuk egois dan mementingkan diri sendiri. Tanpa diperintahkanpun, manusia akan mengasihi dirinya sendiri. Dan yang berbahaya adalah kalau kita belum belajar untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita terlebih dahulu, sebelum kita mengasihi diri sendiri.

Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Matius 15:19

Ketika kita mengasihi diri sendiri, dan belum belajar untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama terlebih dahulu, hanya yang jahat saja yang akan timbul dari hidup kita. Itu sebabnya, tentang mengasihi Allah dan sesama ini, Yesus menempatkannya sebagai perintah, bukan nasehat, bukan juga anjuran, tapi PERINTAH. Yesus tau hanya ketika kita sudah belajar untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama terlebih dahulu, maka ‘kasih pada diri kita sendiri’ akan dikuduskan dan berubah menjadi kasih yang tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri.

c. Hanya orang yang bisa mengasihi dirinya sendiri dengan benar, yang bisa memelihara dengan baik, hati, jiwa, dan akal budinya. Dan orang yang seperti inilah yang bisa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. Mengapa? Karena ketika kita membenci diri sendiri, maka kita tidak bisa mempersembahkan hati yang penuh dengan kebencian itu kepada Tuhan. Ketika kita tidak memperlakukan diri kita dengan benar, maka jiwa kita akan rusak dan tercemar, itupun bukan persembahan yang diterima Allah. Ketika kita tidak mempunyai gambar diri yang benar, maka akal budi kitapun akan melenceng dari rencana Allah yang sempurna. Padahal Firman Allah berkata:

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

d. Jadi tujuan yang pertama kita mengasihi diri kita sendiri adalah supaya kita bisa mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan dihadapan Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Itulah yang disebut Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budimu.

Tujuan yang kedua mengapa kita harus bisa mengasihi diri kita sendiri dengan benar adalah supaya kita bisa mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.

e. Kisah Nyata: Kasih Yang Memaafkan.

Pada suatu hari pengawal mendorong masuk seorang napi ke dalam sebuah sel dimana hanya umat Kristen yang disekap. Ia telah dicukur, kotor dan kurus. Mula-mula tak seorangpun mengenalnya. Tetapi setelah beberapa menit seseorang berseru, “Ini Kapten X”. Ia adalah penyiksa umat Kristen yang paling kejam. Ia telah menahan dan memukuli banyak dari mereka yang sekarang berbagi sel bersamanya. Mereka mengerumuninya dan bertanya mengapa ia masuk penjara; dengan air mata berlinang-linang di pipinya ia menceritakan kisahnya.

Beberapa bulan sebelumnya, waktu ia sedang duduk di kantornya, seorang anak laki-laki berumur 12 tahun masuk, sambil memegang setangkai bunga di tangannya, untuk istri sang kapten. Anak itu berkata kepadanya, “Kapten….., anda adalah orang yang menyiksa ayah dan ibuku dan memasukkan mereka dalam penjara. Hari ini adalah ulang tahun ibuku yang tercinta.

Saya selalu membelikan bunga pada setiap hari ulang tahun ibu saya, tetapi karena anda…saya tidak mempunyai ibu yang harus kugembirakan pada hari ini, tetapi ibu adalah seorang Kristen dan mengajarku untuk mencintai musuhku dan membalas kejahatan dengan kebaikan, jadi aku berpikir untuk memberikan bunga ini kepada ibu dari anak-anakmu. Tolong berikan ini kepada istri anda dan katakan kepadanya tentang cintaku dan tentang cinta kasih Kristus”.

Hal ini terlampau luarbiasa, bahkan bagi seorang kapten komunis. Ia pun seorang mahluk Tuhan yang mempunyai hati murani, diterangi oleh “terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia” ( Yohanes 1:9) ia memeluk anak itu, hatinya yang keras hancur menjadi lembut hanya oleh Kasih. Ia tidak dapat menyiksa lagi. Ia juga tidak dapat berpegang pada jabatannya. Ia sekarang menyadari akan suatu nilai istimewa untuk tinggal di penjara bersama mereka yang telah ia penjarakan. Itulah Kasih yang sudah dikuduskan yang dimiliki hati anak tersebut dan kasih itu yang mengubahkan kapten jahat itu menjadi orang percaya.

No comments:

Related Pages