Wednesday, September 3, 2008

Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku 4


Dicintai dan Mencintai Tuhan

ps. Jonathan Setiawan

Lagu: Hati S’bagai Hamba.

Bagi saya, ALKITAB ADALAH KITAB JATUH CINTA. Sebagian orang menganggap Alkitab sebagai kitab yang berisi peraturan-peraturan, larangan-larangan, kunci hidup diberkati, cara hidup orang Kristen, dst. Saya setuju dengan itu semua. Akan tetapi terkadang kita lupa bahwa sesungguhnya lebih dari semuanya, Alkitab adalah Kitab Jatuh Cinta.

Mengapa saya menjuluki Alkitab sebagai Kitab Jatuh Cinta? Bagi saya setiap pasal dalam Alkitab, dari Kejadian sampai Wahyu, berisi tentang Kisah Cinta Allah dan Manusia. Renungkankan baik-baik! Alasan Dia menciptakan manusia, adalah karena cinta. Alasan peraturan-peraturan dan larangan-larangan dibuat, juga karena kasihNya. Adanya hukuman dan berkat, juga semata-mata karena cinta. Setiap petuah dan nasihat yang Allah berikan, semuanya tentang cinta. Mengenai Yesuspun, Alkitab mencatat dengan jelas bahwa itu semua terjadi ‘karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini…’. Bahkan saya percaya sampai sekarang dan selamanya, semua yang terjadi berbicara tentang Kisah Cinta Allah dan Manusia.

Alkitab tidak hanya menjelaskan pada kita hal-hal yang dibenci Tuhan, tapi Alkitab juga menceritakan kisah hidup orang-orang yang dicintai oleh Allah. Mungkin lebih tepat bagi kita untuk menyebut ‘kisah hidup’ ini sebagai ‘kisah cinta’, karena memang Allah sungguh-sungguh jatuh cinta pada pribadi-pribadi yang luarbiasa ini. Dari hidup merekalah, kita bisa mengerti isi hati Allah: mengapa Allah mencintai mereka, mengapa Allah membela mereka mati-matian, mengapa Allah senantiasa menyebut nama mereka kepada generasi-generai yang ada jauh setelah mereka, dst.

Saya melihat ada 4 nama dalam Perjanjian Lama yang sangat istimewa di hati Tuhan. Kepada mereka inilah Allah mengungkapkan isi hatinya, memberikan perjanjiannya, bahkan menyatakan kemuliaannya secara menakjubkan. Dan 4 nama itu adalah Abraham, Musa, Elia, dan Daud. 3 nama pertama bisa anda baca sendiri di buku ‘Oh, Allah Jatuh Cinta Padaku!’ Kita akan berfokus pada 1 karakter saja, yaitu: Daud.

Saya yakin sekali kalau kita bisa sepakat bahwa Daud adalah orang yang sangat dicintai Tuhan! Bahkan dia mendapat julukan sebagai orang yang berkenan di hatiNya. Kepada Daud ini, Allah begitu sayang, begitu kasih, dan begitu cinta sehingga Allah mencurahkan berkat-berkatNya yang begitu indah, sampai-sampai Juru Selamat Dunia, yaitu Tuhan Yesus Kristus, ditetapkan untuk lahir dari keturunan Daud. Hanya pribadi yang membuat Tuhan tergila-gila saja, yang bisa menerima kehormatan sebesar ini.

Daud sendiri bukan seorang pribadi tanpa cela. Bahkan Daud pernah melakukan dosa yang sangat mengerikan. Dia berbuat zinah dengan Batsyeba, dan dia bunuh Uria, suaminya, melalui suatu siasat yang licik. Tapi yang mengherankan saya adalah Tuhan tetap sayang dan cinta kepada Daud sampai akhir hidupnya.

Saya bertanya kepada Tuhan: Ada apa di balik ini semua? Mengapa Tuhan bisa sedemikian cinta kepada Daud? Apanya di hati Daud yang membuat Tuhan sedemikian jatuh hati kepadanya? Jawabannya: Banyak! Sangat banyak perkara yang membuat Tuhan sampai seperti itu kepada Daud. Akan tetapi ada beberapa karakter yang paling menonjol dalam kehidupan Daud, yang saya ingin bagikan kepada anda pada saat ini:

1. Daud punya ‘HATI SEBAGAI HAMBA’ yang membuat orang lain tidak mungkin tidak jatuh cinta kepadanya.

Kalau anda pernah menjadi seorang atasan, apakah jabatab anda (direktur, supervisor, PKS, ketua bagian, manajer, pemimpin, dst), dan anda mempunyai banyak orang di bawah anda, maka anda pasti pernah mempunyai pengalaman-pengalaman yang menarik.

Di antara orang-orang yang anda pimpin pasti ada yang baik, ada juga yang sangat baik, ada yang biasa, tapi kadang juga ada yang menjengkelkan, malas, seenak sendiri, tidak bertanggung jawab, tidak bisa bekerja sama, tidak produktif, kadang menipu, dst – intinya orang ini adalah hamba yang tidak baik.

Sangat berbeda dengan Daud, di manapun dia berada, mengabdi kepada siapapun dia, tidak perlu diragukan lagi bahwa Daud ini adalah gambaran seorang hamba yang baik. Sampai-sampai TUHAN SENDIRI JATUH CINTA kepadanya.

... TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya …."

1 Samuel 13:14

Bagi Daud melayani Tuhan adalah sebuah kenikmatan, berkorban bagi Tuhan bukan lagi pengorbanan, tapi kehormatan, berkerja keras dan berjerih lelah melayani Tuhannya adalah kesukaannya. Itu sebabnya SERVIS-nya memuaskan, PELAYANAN-nya tidak perlu diragukan lagi, sikapnya tiada bandingannya di hadapan Tuhan. Sampai-sampai saking sukanya dia melayani Tuhan, saking nikmatnya dia melayani Tuhan, saking cintanya dia kepada Tuannya, ini yang dia katakan kepada Tuhan:

4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Mazmur 27:4

Ini permintaan Daud, ini yang diingini Daud: Diam di rumah Tuhan seumur hidup, melayani Tuhan, mencintai Tuhan, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya. Lebih dari emas dan permata, Daud rindu hadiratNya! Lebih dari kekayaan dan keberhasilan, Daud ingin anugerahNya! Bahkan saya sangat tertarik pada frase terakhir: MENIKMATI BAITNYA.

Menurut anda, dalam BAITNYA, posisikan apakah yang dimiliki Daud? Dalam BaitNya apakah Daud masih bisa berlagak bahwa dia seorang raja? Tidak mungkin! Dalam BaitNya, Daud adalah seorang hamba, yang pekerjaannya adalah melayani Tuannya, yaitu Allah sendiri. Dan yang buat kagum bagi saya adalah Daud tidak berdoa kepada Tuhan supaya dia diam di istananya, di kamarnya, di rumahnya. Daud berkata bagini: inilah yang KUINGINI: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati BaitNya. Artinya bagi Daud, PELAYANAN ADALAH KEINGINAN, BERKORBAN ADALAH KEINGINAN, BERDOA, MEMUJI, DAN MENYEMBAH TUHAN ADALAH KEINGINAN.

Saya percaya hanya orang yang sungguh-sungguh cinta saja, yang bisa punya keinginan seperti ini, hanya orang yang memiliki hati sebagai hamba saja yang bisa menikmati BaitNya. Itu sebabnya di hadapan Tuhan, PELAYANAN DAUD BEGITU MENGGODA, SERVISNYA IRRESISTABLE, BEGITU MENGGODA, TIDAK MUNGKIN DITOLAK. Jangan heran kalau akhirnya Tuhan jatuh cinta kepada Daud. Jangan heran kalau akhirnya Tuhan tergila-gila kepada Daud. Jangan heran kalau akhirnya Tuhan tidak lagi mengaggap Daud sebagai hamba, tapi jadi sahabat, bahkan jadi kekasih Tuhan, orang yang hatinya berkenan di hadapan Tuhan.

Kalau sudah seperti ini, AKIBATNYA SANGAT FATAL BAGI DAUD, Daudpun tidak mungkin lagi menolak cinta Tuhan yang gila-gilaan itu, Daud tidak mungkin lari dari semua bunga-bunga cinta berkat yang Allah berikan. Menolak saja sudah tidak mungkin, Tuhan sudah TERLANJUR SAYANG, Tuhan sudah TERLANJUR CINTA, Dia pilihkan berkat-berkat yang paling istimewa dari Kotak PerhiasanNya yang paling berharga, kemudian Dia berikan itu semua kepada Daud. Sungguh hati sebagai hambanya yang begitu luarbiasalah yang membuat Tuhan jatuh cinta sedemikian rupa kepadanya.

Applikasi: Apa yang anda nikmati? Melayani Tuhan, memberikan Servis yang terbaik bagi Tuhan, beribadah di gereja kepada Tuhan, berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan, memberitakan Injil, mengajak orang datang ke gereja, mengajak mereka bergabung dalam kelompok sel?

  • Atau kita masih lebih menikmati dosa, rasanya dosa itu begitu nikmat sampai-sampai kita tidak mungkin menolaknya?

  • Atau kita begitu mengingini acara TV sampai-sampai kita tidak mungkin melewatkannya untuk datang di hadapan Tuhan dan berdoa?
  • Atau kita lebih menyukai kekayaan kita sehingga pelayanan kita kepada Tuhan bisa jadi nomer 2 dalam prioritas kita?
  • Atau pacar kita yang jadi kerinduan kita setiap saat melebihi rindu kita kepada Tuhan

Selama kita lebih menikmati perkara-perkara itu daripada menikmati BaitNya, melayaniNya, berkorban bagiNya, mencintaiNya, jangan heran kalau berkat yang anda terima masih jauh dengan berkat yang diterima Daud. Daud ini bukan saja seorang hamba yang baik, tapi bagi Tuhan dia ini hamba yang istimewa, beda dengan hamba yang lain. Karena sedemikian menikmatinya Daud melayani Tuhan, maka ALLAH MENEMUKAN KENIKMATAN YAGN SEDEMIKIAN RUPA UNTUK MENGHUJANI DAUD DENGAN BERKAT-BERKAT PILIHANNYA.

  • Saya berdoa supaya mulai hari ini setiap orang di tempat ini memiliki hati sebagai hamba.
  • Bukan hanya jadi hamba yang biasa, tapi hamba yang istimewa! Hamba yang berbeda dengan hamba yang lain!
  • Hamba yang menikmati melayani Tuhan! Hamba yang memberikan servis yang terbaik! Hamba yang menemukan kenikmatan saat bersaksi tentang Yesus kepada orang lain! Hamba yang menemukan keinginan dalam hatinya untuk senantiasa mengajak orang datang ke gereja! Bergabung di kelompok sel!

Saya percaya kalau ini kita lakukan, maka tingkap-tingkap langit akan Tuhan bukakan, dan hujan berkatNya Dia perintahkan mengguyur deras dalam hidup kita.

Bahkan bukan hanya Allah saja yang jatuh cinta kepada Daud, manusiapun jatuh cinta kepada Daud. Hati sebagai hambanya bukan hanya sanggup mempesona Allah, tapi orang-orang yang mengenalnya dan terlanjur mencicipi ‘hati sebagai hamba’-nya yang luarbiasa itu, juga dibuatnya tergila-gila. Tidak percaya? Mari kita lihat perasaan SAUL kepada Daud:

Baca 1 Samuel 16:21-22 !!!

21 Demikianlah Daud sampai kepada Saul dan menjadi pelayannya. Saul sangat mengasihinya, dan ia menjadi pembawa senjatanya. 22 Sebab itu Saul menyuruh orang kepada Isai mengatakan: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya."

Seandainya Daud hanya baik kepada Tuhan, tapi tidak baik kepada sesama, maka tidak mungkin Saul berkata seperti itu. Untuk seorang raja seperti Saul, ada banyak orang yang berusaha untuk mengambil hatinya, ada banyak orang yang menyukakan dia, ada banyak orang yang ingin mengambil hatinya. Jadi kalau sampai Saul menyuruh orang kepada Isai, ayah Daud, dan berkata: "Biarkanlah Daud tetap menjadi pelayanku, sebab aku suka kepadanya.", maka itu membuktikan ‘hati sebagai hamba’ yang dimiliki Daud tidak ada tandingannya.

Mungkin anda bertanya: Pak, bukankah Daud itu menjadi musuh Saul? Jawaban saya anda salah dan anda benar. Dari sisi Saul, ya benar Daud adalah seorang musuh yang harus dibasmi. Tapi dari sisi Daud, seperti apapun Saul, dia tetap seorang raja yang diurapi dan tidak boleh disentuh sama sekali.

Saul tidak benci Daud karena pelayanannya, Saul benci kepada Daud karena Saul sendiri iri hati. Baca 1 Samuel 18:8-9 !!!

8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itupun jatuh kepadanya." 9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.

Seandainya Saul bisa jujur dan menyingkirkan iri hatinya, pasti Saul akan mengakui bahwa Daud adalah seorang hamba yang baik, bahkan sengat baik, sangat istimewa, sampai-sampai Saulpun pada awalnya memberikan posisi yang baik, fasilitas yang baik, dan semua berkat yang baik.

Itu semua hanya terjadi kalau Daud punya pelayanan yang baik kepada Saul, servisnya memuaskan, sikapnya luarbiasa. Itu yang menjadi rahasia Daud: dimanapun dia berada, semua orang jatuh cinta kepadanya.

Bagaimana dengan anak perempuan Saul, yang bernama MIKHAL?

1 Samuel 18:20 Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;

Siapa Daud ini? Modal apa yang dia miliki? Daud adalah seorang gembala domba yang merupakan pekerjaan rendahan. Dengan apakah dia bisa menyejajarkan dirinya dengan seorang bangsawan, purtri raja, seperti Mikhal? Tapi kalau sampai Mikhal jatuh cinta kepada Daud, pastilah dia melihat sebuah karakter istimewa yang dimiliki Daud melebihi bangsawan lain, jendral lain, atau orang-orang kaya pada jaman itu.

Hai anak muda, ternyata ‘hati sebagai hamba’ adalah senjata ampuh untuk memperoleh jodoh! Seorang wanita baik-baik, yang tidak ‘matre’ punya kecenderungan untuk mencari seorang pria yang baik, rendah hati, bertanggung jawab, mau bekerja, dst. Kalaupun engkau belum mempunyai apa-apa sekarang ini, paling tidak engau memiliki ‘hati sebagai hamba’! Ataupun kalau engkau sudah memiliki banyak hal, jangan menjadi sombong dan kehilangan ‘hati sebagai hamba’ itu!

Hati seperti itulah yang membuat Daud disukai Allah dan manusia. Bukan hanya Allah saja atau manusia saja. Tapi Allah dan manusia. Seperti itu jugalah YESUS, disukai oleh Allah dan manusia. Demikian juga YUSUF, dimanapun dia berada, dia disukai oleh Allah dan manusia.

Jadilah orang yang disukai Allah dan manusia. Jangan hanya disukai Allah! Apalagi hanya disukai manusia! Jadilah orang yang disukai Allah dan manusia, maka berkat-berkat itu akan datang berkelimpahan dalam kehidupan anda.

Bagaiman dengan RAKYAT ISRAEL pada waktu itu?

1 Samuel 18:16 tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala gerakan mereka.

Kalau anda memiliki ‘hati sebagai hamba’ hanya kepada atasan saja, tapi bertingkah kepada bawahan anda, maka anda akan dicintai oleh atasan, tapi dibenci oleh bawahan. Beda dengan Daud, ‘hati sebagai hamba’-nya bukan sekedar ALAT yang dia pakai untuk mencapai promosi kedudukan. Hati sebagai hambanya adalah tulus dan murni keluar dari dalam hatinya. Itu sebabnya kepada Tuhan, Saul, Mikhal, sampai kepada rakyat Israelpun, semua jatuh cinta kepada Daud.

Bukan sihir dan bukan sulap! Hati sebagai hambalah yang membuat semua orang jatuh cinta kepada Daud. Daud tidak berusaha untuk menyaingi atasannya, dia tidak merasa lebih dari orang yang selevel dengannya, dan dia juga bisa menghormati orang yang ada di bawahnya. Wow?! Betapa hati yang mengagumkan yang dimiliki Daud.

Bagaimana dengan YONATAN?

Coba anda bayangkan kalau anda ada di posisi Yonatan! Yonatan ini adalah PUTRA MAHKOTA, calon pewaris tahta, saingan nomer satu Daud. Yonatan tau bahwa Daud ini adalah ancaman paling berbahaya dan tantangan nomer satu kalau suatu saat dia mau menjadi raja atas Israel. Tapi mari kita lihat sikap Yonatan terhadap Daud!

Baca 1 Samuel 18:1,3 !!!

1 Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. 3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.

Bukan hanya Tuhan yang pemurah dan pengasih yang jatuh cinta, juga bukan hanya Saul atasannya yang mendapatkan pengabdian Daud, juga bukan hanya Mikhal yang akhirnya menjadi isterinya, dan bukan hanya bangsa Israel yang merasa mempunyai pahlawan baru. Ini Yonatan !!! Tolong pikirkan baik-baik. Saingan nomer satunya. Sang putra mahkota dan pewaris tahta. Orang yang juga ahli berperang dan pemberani yang menembus pertahanan musuh sendirian dan pembawa senjatanya saja dan seorang pahlawan besar bagi Israel.

Pada waktu itu bukan hanya Daud yang menjadi pahlawan bagi orang Israel, Yonatanpun adalah seorang pahlawan besar di mata seluruh Israel. Sampai-sampai suatu ketika Saul mau membunuh Yonatan, karena sumpah yang terlanjur diucapkannya sendiri, maka serentak seluruh rakyat Israel bangkit dan membelas Yonatan sehingga Saul tidak jadi membunuhnya. Dari cerita itu saja, anda bisa merasakan bahwa Yonatan ini adalah seorang pahlawan gagah perkasa yang dimiliki Israel.

Harusnya untuk orang seperti ini, Daud tidak mungkin memiliki hubungan yang harmonis. Harusnya permusuhan kekallah yang ada di antara mereka, harusnya persaingan yang tumbuh. Tapi luarbiasanya Daud dan Yonatan saling mengasihi sebagai sahabat kental.

Saya yakin hanya ada 2 penyebab saja yang bisa membuat mereka bersahabat sampai sedemikian rupa. Pertama, memang dari Yonatannya sendiri adalah orang yang berjiwa besar dan bisa menerima rencana Allah bahwa Daud yang diurapi untuk menjadi raja berikutnya menggantikan Saul, ayahnya. Tapi yang kedua, saya percaya itu karena dari Daud sendiri yang ada dalam dirinya hanyalah ‘hati sebagai hamba’. Dia menghormati Yonatan sebagai tuannya, dia tidak melihat Yonatan sebagai saingannya, dia mungkin juga pernah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa Yonatan, dia melayani Yonatan sebaik mungkin, dst.

Inilah yang meluluhkan hati Yonatan, sehingga bagi dia, persahabatannya lebih penting daripada kedudukan, hubungannya dengan Daud lebih berharga daripada tahta, dan akhirnya Yonatanpun bisa mengasihi Daud dengan tulus dari dasar hati yang paling dalam, Yonatan juga menyelamatkan nyawa Daud katika Saul, ayahnya sendiri, akan membunuh Daud, Yonatan menyatakan bahwa dia mendukung Daud kalau suatu saat jadi raja atas Israel, Daud jadi orang nomer 1 dan Yonatan jadi orang nomer 2. Saya percaya hanya ‘hati sebagai hamba’lah yang bisa membuat Yonatan jatuh cinta sampai seperti ini kepada Daud.

Applikasi: Miliki hati sebagai hamba itu sehingga bukan hanya Tuhan yang jatuh cinta padamu, bukan hanya orang-orang dekatmu yang jatuh cinta kepadamu, bukan hanya atasan dan bawahanmu yang jatuh cinta kepadamu, tapi sainganmu sendiri luluh hatinya dan bisa sungguh-sungguh tulus mengasihi engkau.

Kalau hati seperti ini engkau miliki dalam hidupmu, kalau Tuhan da manusia jatuh cinta kepadamu, maka lihatlah: Hanya kebaikan, kebaikan, dan kebaikan saja yang akan berlomba-lomba berlarian mengejar dan melimpahi engkau. Engkau akan disebut orang, berbahagia dan diberkati Tuhan!

2. Cintanya kepada Tuhan memberi Daud kesanggupan untuk berkorban dengan segenap kemampuan.

Baca 1 Tawarikh 29:2-5 !!!

2 Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku … mahal-mahal dan sangat banyak …. 3 Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri ….

Ini yang Daud katakan, “DENGAN SEGENAP KEMAMPUAN aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku ….” Daud tidak pernah memberi uang receh kepada Tuhan, bahkan Daud tidak pernah memberikan persembahan yang baik kepada Tuhan, yang Daud berikan adalah ‘Dengan Segenap Kemampuan’. Ini tidak dilakukan Daud hanya pada awal hidupnya saja, bahkan sampai masa tuanya, menjelang akhir hayatnya, Daud saat itu sedang bersiap-siap untuk memecahkan rekor dan memberikan persembahan yang terbesar yang pernah dia berikan kepada Tuhan.

Dan yang lebih luarbiasa lagi, setelah Daud mempersembahan itu semua, ini yang Daud katakan kepada Tuhan:

1 Tawarikh 29:16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

Setelah dia mengukir rekor terbesar persembahan yang diberikan kepada Tuhan dalmn sejarah perjalanan hidupnya, ini yang Daud katakan: Ya Tuhan, semua tadi yang sudah kuberikan, asalnya juga dari padamu, semuanya adalah milikmu saja! Dengan kata lain, Daud berkata begini: Dengan semuanya itu, aku belum memberikan apa-apa kepada Tuhan, yang aku lakukan hanya sekedar mengembalikan berkat yang Tuhan percayakan kepadaku!

Wow… Saya berharap tidak seorangpun merasa berjasa kepada Tuhan di tempat ini! Saya berharap tidak seorangpun merasa Tuhan berutang sesuatupun kepada anda! Saya berdoa supaya kita sadar kalau kita memberi persembahan, kita hanya mengembalikan berkat itu. Kalau kita memberikan waktu untuk melayani, artinya kita hanya mengembalikan waktu. Kalau kita bisa memberikan talenta, kemampuan, pemikiran kita, sesungguhnya kita hanya mengembalikan apa yang Tuhan berikan kepada kita. Semuanya adalah dari Tuhan semata-mata dan kita kembalikan kepada Tuhan saja.

1 Tawarikh 29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

Ada banyak orang menangis dengan air mata kesedihan ketika memberikan persembahan kepada Tuhan. Ada banyak orang merasa susah dan berat dalam hatinya ketika mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan. Tapi itu tidak berlaku dengan Daud. Cintanya kepada Tuhan jauh melampaui apapun di bumi ini. Dia cinta kepada Tuhan, itu sebabnya dia cinta mengembalikan persepuluhannya, dia cinta memberikan persembahannya setiap hari kepada Tuhan, bahkan dia menemukan sukacita yang meluap-luap saat dia memecahkan rekor terbarunya dalam memberikan persembahan kepada Tuhan.

§ Hatinya ‘deg-degan’ seperti orang yang menang dan hendak menerima penyerahan hadiah Rp 1 M dari bank.

§ Hatinya meluap-luap seperti orang yang baru saja menerima promosi dan kenaikan gaji.

§ Wajahnya berseri-seri penuh sukacita seperti sepasang kekasih yang sedang pergi berkencan.

Seperti itulah perasaan Daud saat memberikan persembahan kepada Tuhan. Saya berdoa mulai hari ini, tidak ada lagi air mata kesedihan saat mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan dalam diri kita semua di tempat ini. Saya berdoa tidak ada lagi yang susah saat memberikan persembahan kepada Tuhan. Tidak ada lagi persembahan ala kadarnya yang kita masukkan dalam kantong persembahan! Tidak ada lagi yang asal-asalan dalam memberi untuk Tuhan.

  • Ketika kita memberi, kita memberi yang terbaik!
  • Ketika kita memberi, kita memberi yang terbesar!
  • Ketika kita memberi, kita memberi dengan luapan hati sukacita karena kita cinta Tuhan dan kita bisa membalas cinta kasih Tuhan. Dan cinta kita itulah yang memberi kita kesanggupan untuk memberikan yang terbaik kepada Tuhan.

1 Tawarikh 29:18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

Daud berdoa kepada Tuhan, “… peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.” Bukan hanya Daud memberikan persembahan dengan sukarela dan tulus ikhlas, tapi Daud minta kepada Tuhan supaya Tuhan memelihara untuk selama-lamanya kecenderungan hati yang demikian ini. Inilah RAHASIA CINTA DAUD kepada Tuhan! DAUD TIDAK PERNAH BERHENTI DALAM MEMBERI! Daud bahkan minta Tuhan memelihara kecenderungan hati yang seperti itu. Artinya Daud sangat menikmati kehormatan dan kesempatan yang dia miliki untuk memberikan persembahan kepada Tuhan. Itu sebabnya dia lakukan dengan segenap kekuatan!

  • Hari ini saya berdoa supaya kecenderungan hati yang memberi dari setiap orang di tempat ini, dipelihara selama-lamanya oleh Tuhan!
  • Karean pemeliharaan Tuhan itu, mulai sejak sekarang kita tidak perlu lagi motivasi dari orang lain untuk mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan.
  • Karena pemeliharaan Tuhan itu, tidak perlu ada yang menantang kita lagi untuk senantiasa memberikan persembahan yang terbaik untuk Tuhan.

Saya percaya Daud pasti punya alasan tersendiri menemukan kenikmatan dalam memberikan persembahan untuk Tuhan. Saya percaya Daud pasti punya alasan tersendiri kenapa dia memberikan persembahan itu dengan segenap kemampuan. Itulah KISAH CINTA Allah dan Daud. Daud memberi, Allah memberi. Daud mengasihi, Allah balas kasihnya. Daud memberikan segenap kemampuan, Allah memberikan segala-galanya. Ternyata inilah rahasia mengapa Daud diberkati sedemikian rupa menjadi raja paling ternama dari semua raja Israel.

Mulai hari ini, mari kita buat hidup kita menjadi sebuah KISAH: ‘KISAH CINTA ALLAH DAN SAYA’. Jangan mau lagi jadi orang Kristen tradisi. Mari kita cintai Tuhan dengan segenap hati, mari kita cinta sesama manusia, dan biarlah hidup kita dipenuhi dengan cinta. DALAM MEMBERI CINTALAH, KITA BISA MERASAKAN CINTA. Sehingga kita bisa berkata: OH, ALLAH JATUH CINTA PADAKU!

No comments:

Related Pages